Happy Reading.
****
Daniel masih diam, semua kata menghilang dari kepala. Dia hanya bisa menatap Marco dengan perasaan campur-aduk. Bagaimana bisa Marco mengetahui kebiasaan dirinya bahkan memiliki detak yang seirama.
Mungkinkah ....?
"Jhonatan?" tanya Daniel penuh keraguan. Namun ... hantinya entah kenapa merasa inilah kebenaran.
Marco tersenyum lalu mengunci tatapan mata Daniel ke arah matanya. "Bukan, aku Marco."
"Jangan mengelak," ujar Daniel berharap di depannya benar-benar adiknya. Hanya Daniel dan Jhonathan yang mengetahui kebiaasaan itu. Tidak ada orang lain yang tahu.
Marco terkekeh pelan lalu berdehem, berusaha mengungkapkan kebenaran. "Kau pernah masturbasi di usia 7 tahun karena salah minum obat. Mengyangka itu obat penghilang rasa sakit namun kenyataanya adalah itu obat perangsang. Kamu juga pernah menyembunyikan dokter keluarga karena takut gigimu di cabut. Bah ... seorang Daniel takut dengan dokter gigi."
Hari ini cukup sampai di sini. KIta sambung besok lagi.
Perjalanan Daniel dan Ai baru akan memasuki babak baru.