"Sir, apa kau benar-benar akan memecatku? Apa aku ada salah?" Ashana kelabakan. Pelayan di sana yang mengerti situasi langsung meninggalkan keduanya begitu saja.
"Banyak, Ashana. Salahmu banyak." Jawaban Darren membuat mata Ashana berkaca-kaca. Dia menatap Darren, mengharapkan simpati dari pria itu.
"Aku mohon jangan pecat aku, Sir. Aku janji akan bekerja lebih baik lagi." Ashana terlihat sangat tulus dengan ucapanmu. Darren yang sejatinya tengah mengerjai gadis itu tertawa kecil.
"Tidak, aku bukannya mau memecatmu. Aku hanya ingin mendiskusikan beberapa hal di sini." Ashana masih saja merasa kurang yakin dengan ucapan Darren. Dia mencoba menkonfirmasinya kembali.
"Apa Anda bersungguh-sungguh, Sir? Saya tidak jadi di pecat?" Tanya Ashana lagi.
"Berhenti membahasnya atau aku akan berubah pikiran." Ashana menggeleng cepat setelah mendengar itu. Dia mengunci mulutnya rapat-rapat, tak akan pernah membahas mengenai masalah pemecatan yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya.