Malam semakin gelap. Di tengah rembulan yang hanya menjadi satu-satunya cahaya di langit mengingat awan mendung menutupi bintang, seorang perempuan cantik terganggu dalam tidurnya karena merasa kehausan. Dia membuka mata berwarna biru safir miliknya secara perlahan, mengerjapkan nya pelan sebelum akhrinya menoleh ke arah nakas dan segera meminum air putih yang tersedia di sana.
Setiap tetes air putih yang membasahi tenggorokannya berhasil menghilangkan rasa haus yang ada. Setelah selesai minum, matanya kini terarah sempurna ke sebuah suara yang sedikit mengusiknya.
Suara seseorang yang sedang mengetik dengan sedikit terburu-buru.Di sana, Rosea menemukan sang suami yang masih berkutat dengan laptopnya.
Alaric dengan keningnya yang berkerut terlihat sibuk dengan banyaknya kertas di seisi mejanya.
Pria itu sepertinya memang sedang sangat sibuk dengan pekerjaan yang harus diselesaikan sekarang.
Rosea jadi merasa sedikit tidak tega.