Matanya terbuka secara perlahan. Manik biru safir miliknya memancarkan cahaya lampu yang terang. Gadis itu memperhatikan sekitar, mendapati dirinya sudah ada di dalam kamar Alaric.
Ponsel di sampingnya tiba-tiba saja berdering, mengejutkannya yang baru bangun tidur. Tangannya meraba sekitar, meraih ponselnya dengan cepat.
Di jawabnya panggilan tersebut tanpa melihat nama yang tertera di sana.
"Siapa?" Ketus Rosea.
"Ini Ayah, Rosie." Mendengar suara Ayahnya, Rosea sontak berjingkat. Dia duduk di atas ranjang dengan mata yang terbuka lebar.
"Ada apa Ayah? Apa Ayah sakit?" Rosea terlihat penuh ke khawatirkan. Semenjak tragedi Jessly, Ayahnya menghubungi Rosea hanya saat penting saja.
"Ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu sayang..." Rosea sudah menebak sesuatu. Dia yakin ada sangkut pautnya dengan Jessly.
"Apa ini tentang Jessly?" Tanya Rosea.