"Pelan-pelan dong!" serunya seraya menarik tubuh menjauh dari ku, seolah aku sedang melakukan tindak pelecehan padanya.
"Aku sudah bilang ini akan sakit," kataku sambil menekan luka pada pinggang Lucas, yang mana membuat pria itu semakin berteriak dengan kencang.
"Kau berniat membunuhku yah?!" Lucas melayangkan protes tak terima.
"Berlebihan sekali sih, kau ini pria atau tidak huh?"
"Tak ada hubungannya dengan pria atau pun tidak, jika sakit maka akan terasa sakit." Lucas menundukkan kepalanya menatap kulit pinggang yang berwarna merah. "Duh, pinggangku~"
Ku gelengkan kepala, tak percaya dengan apa yang ku lihat saat ini, Lucas yang begitu cengeng sama sekali tak cocok dengan wajahnya. "Kau tahu, Anna pasti akan meledekmu mati-matian jika ku ceritakan padanya bahwa kau menangis meraung-raung hanya karena menabrak sudut meja." Aku tahu bahwa tindakkan ku ini cukup menyebalkan, namun itu satu-satunya cara agar Lucas berhenti merengek dan mulai menurut untuk diobati.