Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Hotel G-SAM Kota M
Kamar berantakan dengan semua benda berhamburan, kaca yang menjadi pecahan, serta isak tangis itu seketika hening saat Alrescha yang tidak kuat segera membungkam bibir meracau itu.
Ya, bibir Gretta yang kini manik birunya membulat.
Meskipun tidak bergerak sama seperti ciuman pertama mereka, tapi Gretta merasakan ketenangan saat Alrescha menyalurkan ketenangan dari ciuman ini.
Netranya yang membulat perlahan sayu, memejamkan mata dan merasa kosong saat pria di depannya menjauhkan bibirnya dari sana.
Alrescha mengusap lembut sisa jejak air mata di pipi Gretta, melihat dengan tatapan redup saat kelopak mata tertutup itu perlahan terbuka.
"Maaf, padahal aku sudah janji akan menciummu saat Tuhan sudah mengikat kita."
Bisikan lirih dengan sorot mata menyesal, Gretta bahkan tidak bisa membalasnya dan membiarkan saat pipinya kembali diusap lembut.