Suaranya serak, kering, dan terdengar sangat menyakitkan. Bibirnya yang tipis dan dingin sedikit terbuka dan Bo Yan berkata, "Gadis kecil, apakah kamu begitu mengasihani aku, pamanmu ini?"
An Ge'er yang awalnya menatap Bo Yan dengan air mata berderai seketika berkata dengan tidak sabar begitu mendengar perkataannya, "Tidak, aku bukan kasihan, aku hanya… hmm…"
'Aku hanya… Itu karena aku mencintaimu…'
Tanpa menunggu An Ge'er menyelesaikan perkataannya, Bo Yan seolah ingin menelan semua penjelasan dan kata-kata itu.
Bo Yan membungkuk dan meraih bibir An Ge'er, lalu menciumnya dengan berapi-api. Dia seakan ingin menghisap semua rasa manis gadis itu dan membelenggu erat tubuhnya. Kekuatan itu seakan ingin meleburkan An Ge'er ke dalam tulang dan darahnya agar tidak pernah berpisah lagi.