Namun, Qin Mo berdiri di sana dengan tatapan kosong. Pria itu melihat sosok An Ge'er, tatapan rumit melintas di bawah matanya.
Sebenarnya, Qin Mo melihat rasa sakit dan terluka di dalam mata An Ge'er saat berakting sebelumnya. Namun, yang lebih besar dari itu semua adalah perasaan cinta. Pada saat yang sama, Qin Mo juga melihat… sebuah jejak keputusasaan.
Entahlah, Qin Mo juga tidak tahu apakah itu hanya ilusinya saja atau kenyataan. Dia seperti merasakan keputusasaan itu dengan nyata, benar-benar An Ge'er tunjukkan padanya.
'Apakah aku benar-benar menyakiti An Ge'er sangat dalam? Jika An Ge'er benar-benar merasa putus asa, apakah An Ge'er akan meninggalkanku?' tanya Qin Mo dalam hati.
Qin Mo kembali duduk di tempatnya, matanya tertutup oleh lapisan kesuraman.
Bagaimana sebenarnya penampilan akting An Ge'er? Saat ini, keheningan lebih mengungkapkan kesedihan yang mendalam daripada kata-kata.