アプリをダウンロード
16.66% Mengejar Cinta Istri / Chapter 10: Bab 10

章 10: Bab 10

Ayla bingung dan berusaha mencerna ucapan Wisnu barusan. Ayla mengerutkan keningnya melihat ke arah Wisnu, mencari tahu akan maksud dari perkataan Wisnu. "Apa maksud Pak Wisnu? Dia tidak tahu siapa saya? Tapi dia mau menikah dengan saya?" Tanya Ayla dengan menunjuk ke dirinya sendiri.

Wisnu hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian Wisnu menghela nafas panjangnya sebelum mengatakan sesuatu kepada Ayla, "Karena sebetulnya Tuan muda hanya butuh status pernikahannya, bukan butuh istri sebagai pendamping hidupnya," jawab Wisnu terlihat berat untuk mengatakannya.

Seperti di sambar petir di siang hari, kebenaran yang Ayla dengar saat ini begitu membuatnya lemas tak bertenaga. Tubuhnya diam terpaku di tempat duduknya saat ini, lidahnya kelu seakan tak bisa berkata-kata lagi di depan Wisnu.

Bagaimana bisa Wibbi menganggap sebuah pernikahan adalah permainan semata? Pernikahan yang seharusnya sakral seakan tak ternilai sama sekali di mata Wibbi Nugraha. Begitulah kira-kira yang terpikirkan oleh Ayla.

Terlahir dari apakah lelaki itu? Sehingga tidak punya etika sama sekali. Pernikahan adalah ikatan suci dalam sebuah hubungan. Tapi kenapa dengan mudahnya Wibbi menganggap semua hanya formalitas di atas kertas, seakan tak ternilai sama sekali?

Padahal pernikahan sama halnya dengan janji suci yang butuh pertanggung jawaban baik di dunia maupun di akhirat. Janji suci antara dia dengan Tuhannya, tapi dengan mudahnya Wibbi menganggap semua hanya sebuah perjanjian di atas kertas yang hanya di nilai dengan uang.

Rasanya begitu sesak di dalam Ayla saat ini. Mengetahui semua kebenaran yang tidak ia ketahui sebelumnya. Ayahnya yang gila harta, tega menjerumuskannya ke dalam pernikahan seperti ini.

Ingin rasanya Ayla menenggelamkan dirinya ke dasar sungai untuk menghilangkan semua beban dan sakit hati yang ia rasakan. Tapi apa dengan cara seperti itu semua masalah akan selesai? Jawabannya hanya satu yaitu TIDAK.

Wisnu memperhatikan perubahan raut wajah Ayla yang pucat dan terlihat begitu sedih. Tapi bagaimanapun juga Wisnu harus mengatakannya. Ayla berhak tahu seperti apa posisinya saat ini.

"Tuan muda tidak peduli dengan siapa nama isterinya, wajah istrinya, atau bahkan keluarga istrinya. Karena bagi Tuan muda itu semua tidaklah penting. Dan mengenai kenapa Tuan muda memilih Nona? Itu karena ayah Nona yang menyodorkan foto nona padaku. Walaupun tuan tidak melirik sedikit pun foto Nona, tapi dia setuju asal bisa dengan segera menyandang status menikah. Dan sebagai imbalannya, ayah Nona meminta supaya semua hutangnya terlunasi," ucap Wisnu.

Degg degg degg!!

Mendengar hal itu membuat nyali Ayla semakin ciut. Tidak dapat di pungkiri jika ini semua bukan sepenuhnya salah Wibbi. Tapi karena ada campur tangan dari sang ayah yang tega mengorbankan kebahagiaan anaknya sendiri demi uang.

Ayla masih berusaha kuat untuk mendengarkan semua penjelasan dari Wisnu. Lantas apa yang harus Ayla lakukan sekarang?

"Baiklah pak Wisnu, sekarang saya mengerti dengan jelas dimana posisi saya saat ini. Apapun alasan Tuan muda anda untuk menikahi saya tidaklah penting bagi saya. Dan tentang perjanjian seperti apa yang kalian lakukan dengan ayah saya, saya sedikit memahaminya. Tapi sekarang tugas saya untuk menikah dengan Tuan muda anda sudah saya laksanakan dengan baik sesuai keinginan beliau, jadi bisakah anda sampaikan pada tuan Wibbi yang terhormat itu. Saya Ayla, tidak butuh uangnya lagi sekarang, saya hanya butuh surat cerai darinya. Besok akan saya kembalikan semua uangnya tanpa sedikitpun saya kurangi. Dan mulai saat ini, anda ataupun Tuan muda anda, tidak perlu lagi mengirimi saya uang... Saya rasa itu saja yang perlu saya sampaikan, saya permisi dulu," Ucap Ayla yang berusaha tegar mengatakannya, walaupun di dalam hatinya hancur berkeping-keping.

Tanpa menunggu jawaban dari Wisnu, kini Ayla beranjak dari duduknya kemudian meninggalkan ruangan tersebut dengan berbagai perasaan yang tak dapat ia gambarkan lagi.

Wisnu terkejut bukan main mendengar apa yang di ucapkan oleh Ayla. Bahkan Wisnu terpaku diam melihat punggung Ayla yang telah keluar dari ruangannya. Wisnu berusaha menghentikan langkah kaki Ayla, namun Ayla tidak menoleh sedikitpun ke arahnya, Ayla terus berlalu hingga benar-benar keluar dari ruangan.

"Gawat, ini tidak boleh terjadi, jika Nona menggugat cerai Tuan muda.. maka semua aset akan jatuh ke tangan pamannya Tuan Wibbi, bahkan tidak menutup kemungkinan akan jatuh ke yayasan panti asuhan." Gumam Wisnu terlihat mencari cara untuk menggagalkan rencana Ayla.

Karena syarat utama menjadi pewaris N.H group dari sang kakek (pemilik seluruh perusahaan N.H group) adalah jika Wibbi telah menikah dan tidak boleh ada perceraian. Jika sampai hal itu terjadi, maka semua harta warisan akan jatuh ke tangan pamannya Wibbi atau ke panti asuhan yang sudah di tunjuk oleh sang kakek sebelum beliau meninggal dunia.

Sebagai asisten pribadi yang di percaya oleh Wibbi, maka Wisnu harus segera mencari solusi tentang masalah ini. Bagi Wisnu tidak boleh ada hal buruk yang menimpa sang bos selama dia masih bekerja padanya.

"Aku harus segera memberitahukan hal ini pada Tuan muda, agar Tuan muda segera mencari solusi yang tepat untuk masalah ini," ucap Wisnu

Wisnu pun bergegas keluar dari ruang kerjanya menuju ke tempat Wibbi. Ini adalah masalah besar dan Wibbi harus mengetahuinya.

Ayla yang hatinya terasa hancur setelah mengetahui kebenaran yang di sampaikan oleh Wisnu barusan, tak dapat lagi menahan air matanya. Ayla berlari menuju ke arah toilet umum di lantai 24.

Ayla mengunci diri di dalam salah satu bilik toilet yang berjejer di sana. Isak tangisnya sesenggukan hingga terdengar dari luar. "Lelaki brengsek!! Kenapa bisa ada orang sepertimu di dunia ini? Kenapa kamu tidak mati saja? Orang sepertimu lebih baik tidak terlahir ke dunia ini. Ternyata ketampananmu tidak setampan hatimu, orang kaya yang brengsek, tidak punya hati, AKU BENCI PADAMU," Ayla meluapkan semua emosinya sambil menangis.

Ayla tidak peduli lagi dimana dia saat ini, yang Ayla tahu, Ayla butuh pelampiasan amarahnya. Ayla terduduk di atas closet duduk sambil menutup wajahnya yang penuh dengan air mata. Sakit hati? Tentu saja Ayla merasa sakit hati. Di manfaatkan oleh ayahnya sendiri dan juga lelaki kaya seperti Wibbi membuat dadanya terasa sesak dan begitu nyeri.

Setengah jam berlalu begitu saja, setelah perasaannya tenang, Ayla pun keluar dari bilik toilet sambil mengusap kasar sisa air matanya.

Brukk!!

Ayla menabrak seseorang yang berdiri tepat di depan bilik toilet. Ayla yang tertunduk tidak mengetahui jika ada orang lain di sana. "Kamu!!" Ucap Ayla yang terkejut melihat lelaki di depannya saat ini.

Lelaki dengan penampilan yang sempurna dan terlihat begitu tampan kini tengah berdiri di depan Ayla sambil melipat kedua tangannya di atas dada bidangnya. "Aku kira siapa yang sedang ada di dalam begitu lama? Ternyata kamu, Ob baru yang patah hati," ucap lelaki itu sambil memperhatikan Ayla dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seolah mencibir Ayla yang patah hati.

Tapi bukannya takut, Ayla justru berbalik menatap lelaki itu dengan tatapan nyalang penuh emosi. Tatapan yang seolah siap untuk menerkam mangsanya saat itu juga. "Memangnya kenapa? Ada yang salah denganku? Harusnya yang perlu di salahkan itu kamu, lelaki brengsek yang hanya bisa mengandalkan uang untuk menghalalkan segala cara," ucap Ayla dengan berani menunjuk ke arah dada lelaki itu. Kemudian Ayla berlaku pergi begitu saja.

Lelaki itu terpaku diam tak percaya dengan apa yang baru saja di alaminya, "OB baru itu sungguh punya nyali," ucapnya dengan geram menahan emosi.

Bersambung ...


next chapter
Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C10
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン