Su Mohan melihat pria itu masih gemetar. Ia membuka mulutnya yang berasap tipis, seolah semuanya telah dinegosiasikan dengan baik, "Benturkan kepalamu seratus kali, kemudian pergi."
Pria yang berlutut di lantai berdiri melihat puing-puing pecahan kaca yang tajam di depannya. Ia bingung untuk mengambil langkah.
Sementara, Ye Fei hanya bersandar di lengan Su Mohan. Ia meraih salah satu tangan besar Su Mohan dan berkonsentrasi untuk mengamati, seolah ia tidak mengerti semua yang terjadi di sekitarnya.
"Bantu orang itu!" kata Su Mohan dengan tidak sabar pada Chu Zheng.
Saat kata-kata itu terucap, dua pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam menendang pantat pria itu. Pria itu terhuyung-huyung dan tubuhnya langsung condong ke depan hingga wajahnya terkena pecahan kaca.
"Ah...!"
Teriakan yang menusuk ke hati terdengar bergema di bar yang hening. Sangat mengerikan hingga membuat kaki semua orang gemetar tanpa sadar.