***
Aletta meletakkan laptop, notebook, dan tempat pensilnya di atas meja.
"Maaf, saya tidak ingin ..." Arkhano mendongak dan langsung membungkam bibir saat mendapati sang kekasih lah yang berdiri di hadapannya sembari memegang sandaran kursi.
"Tidak ingin ada orang lain?" ujar Aletta melanjutkan dengan sebelah alis terangkat. Dia tersenyum menatap Arkhano. "Apa saya tak boleh bergabung dengan anda, Pak?"
Arkhano membalas senyuman dan lelucon itu dengan baik dan formal. "Saya datang ke sini memang untuk anda, Miss Coline. Silakan duduk," sambungnya menunjuk kursi di hadapannya yang telah dipegang sang kekasih.
"Saya penasaran, Pak." Aletta duduk di kursi tersebut dan tersenyum manis. "Kenapa anda yang sedang sakit bisa datang ke sini?" lanjutnya bertanya.