[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
***
"Dylan!"
Pria yang sedang berpura-pura mabuk itu mengabaikan panggilan Derrick, melewati pinggiran lantai dansa yang agak sumpek dan masih dipenuhi dengan orang-orang agresif, menuju senior-senior yang berada berseberangan dengan meja bar yang merupakan base dia dan Derrick tadi. Namun, baru sampai pertengahan jalan, pria itu menghentikan langkah dan ekspresinya berubah menampakkan permusuhan.
Seorang gadis yang menggunakan pakaian kurang bahan menghampirinya dengan senyuman menjijikan. Gadis berambut blonde dan memiliki fitur wajah yang sama yang membuat hubungannya dengan Gea retak kala itu.
"The fuck?" gumam Dylan mengumpat. Bagaimana bisa seorang pengacau yang beberapa bulan lalu ada di Indonesia, sekarang di London?
"Senang bertemu denganmu lagi, Dylan," ujar gadis itu yang tanpa Dylan sadari, telah berdiri berhadapan dengannya.