Belhart yang penasaran pada masa depan sama sekali tidak mungkin bisa mencari tahu jawabannya dari Cattarina. Seperti menjadi sebuah rahasia yang hanya pencipta mereka yang mengetahuinya. Segala akhir dari masa hidup dan mati mereka tentu berada di tangan-Nya.
Dan dalam bayangan Monna, ingatan soal Belhart yang membunuhnya masih kuat. Sementara dalam benak Belhart terlukis gambaran kuat keinginannya untuk menciptakan akhir yang bahagia untuk mereka.
Membayangkan dua akhir cerita yang berbeda. Pada ujungnya cerita seperti apa yang akan disusun untuk keduanya. Tidak ada seorang pun yang akan tahu. Bahkan sekalipun kehidupan lampau sudah berulang beberapa kali dalam masa hidup Monna sebagai Cattarina saat ini.
Monna jadi kembali merindukan kehidupannya di dunia nyata.
Bukan karena kehidupan di dalam novel ini seolah tidak nyata. Namun lebih seperti ajaib. Monna justru merindukan kehidupan sehari-harinya yang biasa.