Billy membawa satu buket bunga dan satu bungkus cokelat lengkap dengan senyum manis diwajahnya. Billy bersujud didepanku.
"Hari ini. Hari senin. Tanggal 12 januari .Billy dwi saputra ketua OSIS SMA Nusa Harapan menyatakan bahwa
1. Telah jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan ima cantika putri
2. Akan menjadi garda pelindung dari segala marabahaya yang menyerang ima cantika putri
3. Akan selalu setia mendampingi suka maupun duka bersama sama
" teriak billy seperti membaca Teks Proklamasi.
"Ima cantika putri, maukah kau menjadi pacarku?. " ucap billy penuh harap.
Tiba tiba terdengar teriakan "terima" dari teman teman billy yang mendukungnya.
Semua warga sekolah keluar menuju lapangan dan melihat tragedi penembakan billy ini. Beberapa ada yang merekam dan memotret.
"Iya, aku mau. " aku tersenyum dan memeluk billy penuh haru.
2 hari setelah kejadian itu. Aku dan billy menjadi viral disekolah maupun di sosial media.Tapi, ada juga pihak yang tidak suka jika aku jadian dengan billy. Wajar saja,
mungkin mereka iri.
Hubunganku dengan billy langgeng sampai kami berdua Lulus SMA. Aku dan billy memutuskan untuk masuk ke Perguruan Tinggi yang sama.
Akhirnya kami diterima sebagai mahasiswa jurusan Bahasa Sastra Indonesia di Salah satu Perguruan tinggi dijogja
Sewaktu SMA aku dan billy di Jakarta, Kemudian karena tempat kuliah kami di Jogja. Mau tidak mau kami harus berpisah dari keluarga .Aku dan billy akhirnya memutuskan untuk Kos didekat Kampus. Kos kami berbeda.
Billy tinggal di Kos yang jaraknya tidak jauh dari kosku.Kami berpacaran hingga bangku kuliah.Tak kusangka, Billy menjabat sebagai Presiden mahasiswa dikampusku.
Sebenarnya aku tidak mendukungnya,Tapi billy selalu berkata bahwa ia tidak pernah meninggalkanku.
Aku sangat senang menjadi pacar seorang Presiden Mahasiswa.Aku rajin memposting kebersamaan manisku dengan billy di sosial media.
Untuk apa? Tentuu untuk memberitahu seluruh dunia bahwa billy milikku
Semuanya berjalan mulus sampai semuanya berubah.
Billy berubah. Billy menjadi orang yang sangat sibuk. Ia menjadi cuek dan tidak pernah mengabariku.
Pernah kami bertemu tanpa sengaja, aku menuduhnya selingkuh. Tapi ia mengelak dan membantah tuduhanku.
Malam itu, kutemukan billy duduk disebuah kafe bersama siska. Mereka terlihat romantis dan serasi.
Saat itu juga, aku menelepon billy dan mengakhiri hubunganku dengannya yang telah berlangsung dari bangku SMA.
Perih rasanya. Seketika dadaku sesak. Kepalaku serasa dihantam batu besar.
Billy sosok yang amat kucintai dan kusayangi, ternyata selingkuh.
Apakah ia tidak memikirkan bagaimana perasaanku?
Jika ia hanya ingin membuatku sakit,mengapa awalnya sangat indah?
Jika ia hanya ingin pergi, mengapa harus datang?
Jika pada akhirnya dia pergi, mengapa dulu aku izinkan menetap?
Semua janji manis billy serasa pait sekarang.
ada istilah menarik
"jagain jodoh orang"
Mungkin selama ini aku hanya jagain jodoh orang, sia sia rasanya. Percuma.
Salah satu hal yang harus kulakukan adalah Melupakan billy .
Rencana tuhan selalu baik, mungkin dengan aku dijauhkan dari billy.
Dikemudian hari aku akan mendapatkan sosok yang lebih tepat dan gak jagain jodoh orang lagi.
Percayalah tuhan tidak akan mengambil sesuatu yang baik kecuali ia akan menggantikannya dengan yang lebih baik.
***
Segala yang kau ucap bohong.
Kau lakukan omong kosong.
Tak perlu lagi percaya.
Kau hanya pura-pura.
mahen-luka yang kurindu
***
Aku merebahkan badanku diatas Kasur.Aku memandang foto polaroid yang bergantung dengan lampu natal kerlap kerlip di dinding kamarku.Aku memandang satu persatu foto manis disaat aku bersama billy.
Paris, Pulau bali, Bromo,Dieng bahkan Puncak Gunung Rinjani pernah kudaki bersama billy. Air mataku menetes lagi.Terlukis senyum indahku dan billy di foto foto yang tergantung itu.
Aku sangat menyayangi billy.
Tapi,mengapa billy malah selingkuh?
Mengapa billy selalu membohongiku?Mengapa billy tidak jujur sedari awal?
Semua pertanyaan itu berkecamuk dipikiranku.
Awal tahun 2019 aku sudah perlahan melupakan billy.Aku mencoba menyibukkan diri dengan mengikuti Unit Kemahasiswaan Mahasiswa Musik . Aku bergabung dalam sebuah Grup music dan mendapatkan kesempatan menjadi vokalis.
STARGO ya itulah sebutan grup music kami yang beranggotakan aku sebagai Vokalis,Jehan sebagai Gitaris,Boy sebagai bass dan Ita sebagai keyboardist .Kami Sering Tampil di acara kampus dan kadang mendapatkan kesempatan mengisi event besar di luar kampus.
Malam itu, kami tampil menghibur pengunjung kafe.Di saat kami sedang tampil,aku secara tidak sengaja melihat sosok laki laki berkalung kamera terus memotret ke arahku.
"Dasar paparazzi" pikirku.
Selesai tampil, aku menghampiri meja pria berkalung kamera .
Pria itu dengan cepat tersenyum manis dan mempersilahkan aku untuk duduk didepannya.Pria itu terlihat sibuk dengan kameranya.Pria dengan Kaos Putih,Jam tangan merk Danniel Wellington,Celana merk levi's, Sepatu ori merk Vans.
Aku menanyakan alasan ia memotretku saat tampil,Namun ia malah mengajakku berkenalan.
" kenapa waktu tadi gue tampil loe fotoin gue? ." tanyaku.
"Loe cantik. " ucap redy sambil tersenyum manis.
*Haduh.. Senyumnya bikin auto diabetes*
"Boleh kenalan gak? ." tanya redy sambil mengulurkan tangan.
"Boleh, nama gue ima cantika putri." ucapku sambil menjabat tangan redy.
"Nama gue redy oktavian, gue kuliah di universitas lentera jurusan ilmu komunikasi. Kalo loe? ." tanya redy.
"Waahh kita satu kampus, tapi beda jurusan. Gue kuliah di jurusan bahasa dan sastra." ucapku kegirangan.
"Wah bagus dong, jadi gampang deketinnya." ucap redy sambil tertawa memperlihatkan gigi gingsulnya.
*Anjay.. Ni cowok mau deketin gue, kepedean dikit gapapalah. Uhuy*
"suara loe pas nyanyi renyah banget, gue suka. " ucap redy yang masih mengenggam erat tanganku.
*Emangnya wafer? Hmmm*
"Makasih loh.. Oiya gue mau pulang, ini tangan gue lepasin. " ucapku sambil mencoba melepas genggaman erat tangan redy.
"Oiya maaf. Tangan gue emang suka gak mau lepas kalau salaman sama cewek manis. Mau gue anter pulang gak?. " tanya redy sambil melepas genggaman tangannya.
*Voilaaa muka gue langsung merah dong dibilang manis. Aduhh mau gak ya dianter pulang sama dia? Jadi takut, soalnya baru kenal*
"Gimana? Loe ngekos deket kampus kan? Gue juga ngekos deket kampus. Gakpapa kok. Kan searah juga. " ucap redy meyakinkan.
Tiba tiba datang jehan.
"Ima, mau pulang bareng gue gak?. "Tanya jehan.
"Ehmm gue pulang sama redy." ucapku sambil tersenyum.
"Siapa? Temen loe? ." tanya jehan sambil melirik redy.
"Iyaa.. Temen gue. Udahlah loe cepetan pulang sana." ucapku sambil mencoba mengusir jehan.
*Ih... Jehan ganggu deh*
"Yaudah gue pulang duluan ya. Kalau udah sampai kos kabarin." ucap jehan sambil melangkah pergi.
"Iyaa.. Bawel" jawabku.
"Siapa? Pacar? ." tanya redy.
NB : kalimat yang ada tanda *..* adalah isi/perkataan hati dari sudut pandang ima