"Sekarang apa yang harus kita lakukan, Alicia? Kita harus segera menolongnya, kalau tidak, ayahmu bisa menyakiti banyak orang," usul Saphira.
"Apa aku lawan saja dengan kekuatanku?"
"Apa? Jangan!" Saphira langsung mempelototi Alicia. "Kau gila, huh! Kau belum bisa mengendalikan kekuatan itu Bisa-bisa ayahmu mati oleh kekuatanmu sendiri," lanjut Saphira.
"Apa sebaiknya kau panggil Riel ke sini, dan meminta tolong padanya!" usul Saphira menganggetkan Alicia. Ia nyengir kuda.
"Itu gak mungkin, Bu!" sahut Alicia.
"Kenapa? Bukankah kau temannya? Dan bukankah rumah Riel dekat dengannya?"
"Apa ibu lupa, Riel sedang sakit. Dia terluka parah gara-gara nolongin aku!" sergah Alicia. Ia rasa tidak akan mungkin meminta bantuan pada Riel, selain ia sedang terluka, Alicia juga tidak bisa memanggilnya begitu saja.
"Mmmh ... benar juga! Apa sebaiknya kita--" ujar Saphira terhenti.
Braaaak.