アプリをダウンロード
8.13% Love Story: Finding A True Love / Chapter 10: Apakah Kamu Memiliki Kekasih?

章 10: Apakah Kamu Memiliki Kekasih?

"Dit, sumpah, kamu luaaaaaar biasaaaa.." kata Taufik.

"Apanya?" tanya Ditya bingung.

"Anehnya." jawab Taufik datar.

"Memangnya kenapa?"

"Bagaimana bisa seseorang memiliki begitu banyak kepribadian seperti bunglon? Kadang kamu begitu datar, pintar, lambat, meledak-ledak, tapi kadang juga tenang. Kamu jarang bicara sama kami tapi sekalinya bicara ngena banget sampai nusuk ke hati." tawa Taufik.

"Jangan dipikirkan, nanti jadi penyakit." jawab Ditya tersenyum.

"Ayolah, sudah pada selesai kan, makannya? Kita pulang, yuk." ajak Rio.

"Ayo."

"Aku duluan ya." pamit Ditya.

"Kamu mau kemana, Dit?" tanya Niar.

"Pulang."

"Kamu mau pulang sama siapa? tanya Akbar.

"Naik angkutan umum."

"Kenapa nggak sama aku aja? Aku pikir ada yang menjemput kamu." ajak Akbar.

"Nggak usah. Biar aku pulang sendiri aja." Ditya sungkannya. Dia takut kejadian di parkiran tadi terulang kembali.

"Udah ayo. Rumahku kan searah dengan kontrakan kamu. Sekalian aku pulang." Lagi-lagi Akbar menarik tangan Ditya.

Akhirnya dengan terpaksa Ditya naik ke motor Akbar. Akbar menyalakan mesin motor dan mulai menjalankan kendaraannya.

"Kenapa kamu tadi mau pulang sendiri?" tanya Akbar.

"Nggak kenapa-kenapa. Aku cuma nggak mau merepotkan saja." Ditya berbohong.

"Bohong." kata Akbar seolah dia bisa membaca pikiran Ditya.

"Bar, kamu pasti udah punya pacar, kan?" tanya Ditya serius.

"Memangnya kenapa? Jangan-jangan kamu suka ya, sama aku?" goda Akbar.

"Enak aja!" Ditya memukul pundak Akbar.

'PD banget orang ini.' batin Ditya.

"Aku cuma nggak enak aja kalau dibonceng sama kamu terus nanti pacar kamu lihat, nanti dia salah paham." jelas Ditya.

"Tenang aja." jawabnya singkat. Mereka pun melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di kontrakan, mereka melihat ada seseorang laki-laki yang berdiri di depan gerbang pagar rumahnya. Dia membawa motor CBR berwarna merah. Ditya mengenali laki-laki itu adalah Randy.

Akbar menghentikan motornya tepat dihadapan Randy. Randy terlihat sedikit terkejut melihat pemandangan yang ada dihadapannya.

"Hai, Kak. Sejak kapan kakak tiba disini?" sapa Ditya sambil turun dari motor Akbar.

"Aku baru sampai, kok" jawabnya singkat. Dia melihat ke arah Akbar. Baru kali ini Randy melihat Ditya pergi dengan seorang laki-laki selain dirinya.

'Apakah dia pacar Ditya?' batinnya.

"Aku pulang ya, Dit." kata Akbar.

"Iya, Bar. Makasih ya, tumpangannya." jawab Ditya. "Ayo, Kak, kita masuk. Nanti kakak hitam kelamaan berdiri diluar tengah hari begini."

"Oh, iya." Randy tersadar dari lamunannya.

Ditya membuka kunci pintu dan mempersilahkan Randy untuk duduk di ruang tamu sementara dia pergi ke kamar untuk melatakkan tasnya.

"Kemana Niar dan yang lainnya?" tanya Randy.

"Sepertinya mereka mampir lagi ke tempat lain sama teman-teman sekelas kami." jawab Ditya sambil menghampiri Randy. "By the way, ada apa kakak datang kesini?" Ditya berdiri di samping kursi, bersebrangan dengan Randy.

"Tadi nenek masak, terus aku disuruh bawa masakan ini untuk kamu. Kita makan bareng, yuk." ajak Randy.

"Ya ampun, kenapa nenek repot-repot masak ini untuk aku?" Ditya merasa tidak enak.

"Nggak repot kok. Nenek sekalian masak untuk dirumah juga. Ayo cepat kita makan nanti lauknya keburu dingin. Nasinya juga ada kok." ajak Randy. "Atau jangan-jangan kamu sudah makan ya?"

"Apa?" jawab Ditya kaget. "Belum kok, belum." Ditya berbohong. "Ayo, kita makan sambil nonton." jawab Ditya merasa kikuk.

Padahal Ditya merasa sudah kenyang, tapi dia tidak mungkin mengatakannya kepada Randy. Nenek Miarti sudah berbaik hati memasak untuk dia, dan Randy pun sudah jauh-jauh datang kesini untuk mengantarkan makanannya. Mana mungkin Ditya sampai hati mengatakan kalau dia baru saja makan bersama teman-temannya.

Ditya mengambil piring dan sendok di dapur sementara Randy membuka rantang yang dibawanya.

"Nih, kak sendok dan piringnya." seru Ditya sambil memberikan piring dan sendok kepada Randy. "Wow, kelihatannya enak sekali." puji Ditya.

Randy tersenyum melihatnya.

Randy menyendokkan nasi dan lauk ke piring Ditya. Setelah itu dia mengisi piringnya. Ditya mulai menyantap makanannya.

"Masakan nenek memang enak." puji Ditya lagi.

"Syukurlah kalau kamu suka." kata Randy. "Dit, apakah aku boleh bertanya sesuatu?" ujarnya serius sambil menatap mata Ditya.

"Mau tanya apa, Kak?" tanya Ditya kembali dengan nada santai.


next chapter

章 11: Apakah Kamu Memiliki Kekasih? (2)

"Siapa laki-laki yang tadi mengantar kamu pulang?" tanya Randy perlahan. Dia takut salah menggunakan kata-kata yang mungkin berakibat fatal.

"Akbar." jawabnya singkat tanpa menatap Randy.

"Akbar?" ulang Randy.

"Iya. Dia teman sekelas ku."

"Oh. Kalian sering pulang bareng?" tanya Randy lagi.

"Nggak kok, kak. Tadi yang pertama kalinya." jawab Ditya santai.

Raut wajah Randy menegang, "Kalau itu yang pertama berarti akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya?"

Ditya tiba-tiba merasa seperti sedang diinterogasi oleh seorang polisi.

"Kalian lagi pendekatan ya? Atau jangan-jangan kalian sudah pacaran?" tanya Randy bertubi-tubi.

"Kak Randy hari ini kenapa, sih? Kakak lagi sakit, ya? Kok aneh banget." Ditya menyentuh kening Randy dengan punggung tangannya. "Tapi badan Kak Randy nggak panas, kok." Ditya seolah sedang berbicara sendiri.

Randy merasa jantungnya berdebar dengan cepat ketika Ditya menyentuh keningnya. Dia segera meraih tangan Ditya yang ada di keningnya untuk menghilangkan kegugupannya seraya berkata, "Dit, kenapa kamu nggak jawab pertanyaan kakak?"

Ditya menghela nafas, "Aku sama Akbar cuma berteman, Kak. Tadi dia mengantar aku pulang karena kebetulan dia pulang lewat sini. Dan dia lihat aku pulang sendiri, jadi dia menawarkan tumpangan." jelas Ditya.

"Benar kalian nggak lagi pendekatan?"

"Sejak kapan aku memikirkan masalah itu?"

"Dit, kamu bukan lagi anak sekolah. Sekarang kamu sudah dewasa dan akan ada masanya kamu membutuhkan seseorang disisi kamu." jelas Randy.

"Aku punya kakak disini. Bagiku itu sudah cukup." jawab Ditya asal. Namun, Randy terlihat sangat bahagia mendengar jawaban Ditya.

"Ya udah, lanjut lagi makannya." kata Randy sambil mengacak-acak rambutnya.

Selesai makan, Randy membawa piring, sendok dan wadah kotor ke dapur dan mencuci semuanya. Sementara Ditya menyapu tempat dimana mereka makan tadi. Selesai bersih-bersih, Randy pamit pulang.

Ditya sekarang benar-benar merasa sangat kenyang hingga dia tidak mampu bergerak lagi. Dia melemparkan badannya sendiri ke atas kasur, lalu mengambil handphone yang ada di tasnya.

Ditya membuka kontak telepon dan mencari nama 'Mom' lalu dia menekan tombol Dial.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara yang sangat dia rindukan di ujung sana, "Halo." sapa ibunya.

"Halo, Mah. Bagaimana kabar Mama?"

"Mama sehat, Dit. Kamu sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik-baik aja, Mah. Mama udah makan?"

"Udah, sayang. Kamu juga jangan lupa makan ya. Bagaimana kuliahnya?"

"Lancar kok. Mama tenang aja, Ditya disini baik-baik aja. Disini kan ada Kak Randy, Nenek Miarti dan teman-teman yang lain. Mereka semua baik sama Ditya. Jadi mama nggak perlu khawatir."

"Syukurlah kalau begitu."

"Desi ada di rumah?"

"Dia belum pulang sekolah. Katanya lagi kerja kelompok di rumah temannya."

"Ya udah, pokoknya mama juga jaga kesehatan ya. Jangan kecapean. Kalau ada apa-apa minta Desi yang kerjakan. Atau kalau mama butuh sesuatu, Mama bilang sama Ditya."

"Mama juga harus makan yang benar, jangan telat." jelas Ditya. "Mama jangan memikirkan almarhum papa terus, papa sudah tenang di alamnya." tambah Ditya.

Memang semenjak ayahnya meninggal 2 tahun yang lalu, ibu Ditya lebih sering melamun. Dia juga kehilangan nafsu makannya hingga sering jatuh sakit. Ditya tahu ini pasti berat untuk ibunya.

"Iya Ditya. Kamu juga nggak usah mengkhawatirkan mama. Ada Desi disini yang mengurus mama. Kamu fokus kuliah aja, ya." pinta ibunya.

"Ya, Mah. Ya udah ya, Mah. Ditya mau cuci baju dulu."

"Iya, sayang."


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C10
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank 200+ パワーランキング
    Stone 0 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン

    tip 段落コメント

    段落コメント機能がWebに登場!任意の段落の上にマウスを移動し、アイコンをクリックしてコメントを追加します。

    また、[設定]でいつでもオフ/オンにすることができます。

    手に入れました