章 97: Rasanya Menyesakkan

Terakhir berkomunikasi dengan Dewa saat mengabarkan kalau gue akan ke rumah Dewita bareng Sammy. Dan setelah itu, dia sama sekali gak merespon semua telfon dan chat gue.

Untuk panggilan pertama yang gue lakuin di tengah malam dua hari yang lalu, itu benar-benar panggilan urgent yang gue lakuin pertama kalinya ke dia, mendahului panggilan gue ke Juna, Dito dan polisi. Tapi kenapa dia tidak mengangkatnya?

Oke, mungkin dia sudah tertidur malam itu. Tapi, bukankah seharusnya di keesokan hari dia menanyakan alasan gue menelfon? Tapi nyatanya tidak.

Untuk yang itu pun gue masih berfikiran positif, mungkin dia lagi banyak kerjaan. Maka gue tetap memberikan info tentang kepulangan gue dan rencana gue yang akan mengantar Sammy ke bandara pagi tadi.

Tapi kenapa? Sampai malam ini pun, gak ada pertanyaan dan kabar dari dia untuk gue.

Ini sebenarnya ada apa Tuhan?

Kenapa disaat gue ngerasa sudah mulai jatuh cinta dengan nyaman, dia malah bersikap seperti ini?