Pagi itu Terasa sangat cerah, Wayan Wira bersama Adik -adik sepupunya.Mereka pergi ke rumah Mendiang Sang Kakek yang tidak terlalu jauh dari Rumah Uwaknya. Ketika sampai Mereka pun berbagi tugas.
"Beli Wira, Sebetulnya Isi dalam Rumah Kakiang ini. Tidak berubah dari segi penataan ruang dan barang -barangnya..."kata Satya pada Kakak sepupunya.
"Apa iya begitu…?"tanya Wayan Wira heran.
"Iya …Beli,Kita hanya membersihkan debu-debunya saja.Sambil menata kembali barang pada tempatnya..."sahut Adri.
"Beli Wira,Lihat-lihat saja dulu Di Bale Manten.Terutama Kamar mendiang Kakiang dan Naniang. Beli Wira, Nanti yang lainnya Biar Kita yang bersihkan..."kata Nyoman.
"Baiklah…,Kalau begitu.Aku kearah Bale Manten..."kata Wayan Wira sambil tersenyum kearah Adik -adik sepupunya.Dengan membawa Sapu Lalu melangkah ke bagian lain Rumah itu.
Wayan Wira memasuki Bagian Rumah yang dinamakan Bale Manten. Tempat buat Beristirahat Keluarga. Dia melihat lihat Kamar mendiang Kakek dan Neneknya. Terdapat lemari ukiran khas Bali disebelah Tempat tidur mendiang Sang Kakek Dan Sang Nenek. Wayan Wira membuka Lemari tua itu. Dia melihat pakaian Sang kakek Dan Sang nenek masih tersimpan sangat rapi walaupun sedikit berdebu. Wayan Wira mengeluarkan Pakaian -pakaian mendiang Kakek dan Neneknya dan ditata rapi diatas tempat tidur.
Tiba tiba Wayan Wira sedikit terkejut. Ketika Dia menemukan ada Engsel pintu disela dalam Lemari. Lalu Wayan Wira juga menemukan sesuatu lubang di bawah lantai lemari yang di sekrup. Tapi Terlihat sudah sangat lapuk. Didalam Lubang itu berisi peti Kotak Kayu Jati tidak terlalu besar. Lalu Wayan Wira memeriksa isi kotak itu didalamnya berisi foto -foto hitam putih Masa muda Sang Kakek dan teman -temannya. Di dalamnya terdapat sebuah buku dan kunci.
Wayan Wira Segera menaruh kotak itu disebuah tempat yang mungkin. Dia bisa cepat mengingatnya. Dia juga langsung membersihkan semua debu di pakaian Mendiang Sang Kakek Dan Neneknya.Tidak berselang lama Satya menghapiri Sang Kakak Sepupunya.
"Beli...,Kita Istirahat saja dulu.Biar nanti debu-debunya dikumpul saja. Biyangku sudah datang membawa makanan dan minuman di Bale Sekapat...,Ayo Beli"Ajak Satya Kepada Kakak Sepupunya.
"Iya …Terimakasih.Ayo…,Satya..."kata Wayan Wira tersenyum sambil mengajak Adik Sepupunya.
Pak Putu Dan Ibu Suasti sudah menunggu bersama Ni Kadek Gita, Istri Wayan Wira Bersama ketiga Anak-anaknya beserta para sepupunya dan Istri -istri Mereka. Wayan Wira dan Satya ikut berkumpul bersama keluarga besarnya. Mereka menikmati hidangan khas Bali Yang dibuat oleh Ibu Suasti. Wayan Wira mengambil Ayam betutu kesukaannya,Begitu juga Satya. Mereka menyantap hidangan kesukaannya dengan nasi hangat. Sementara Kadek Gita dan Ni Luh Gina Istri Adri menyiapkan minuman dingin dan minuman panasnya.
Tidak terasa Hari menjelang sore. Tugas membersihkan Rumah telah selesai. Pak Putu dan Ibu Suasti berpamitan beserta Ni Luh Gina. Meski Rumah mereka tidak seberapa jauh. Adri, Nyoman, Praba, Satya dan Wayan Wira masih melanjutkan kembali bercengkrama mereka. Arnawa tertidur dipangkuan Sang Ayah, sedangkan Asthra kecil masih bermain -main ditemani Galuh Kalinda Sang Kakak dan Ibundanya.
Tak lama berselang terdengar Suara Mobil berhenti di teras depan Angkul -angkul rumah. Wayan Wira mengenali Siapa yang keluar dari dalam mobil itu. Sosok Sahabatnya Kolonel I Made Suta bersama Istri dan Kedua putri kembarnya.
"Atur Panganjali Sukerta..."Kata Made Suta seraya menyatukan kedua Telapak tangannya pada Wayan Wira dan semua sepupu Wayan Wira.
"Atur Panganjali Sukerta, Beli Suta.Lama tidak berjumpa,Beli,Embok Ayu...?"Seru Satya sambil menghampiri Made Suta dan Istrinya Ni Komang Ayu.
Lalu Satya, Adri, Nyoman dan Praba saling berangkulan dengan Made Suta dan menyatukan kedua telapak tangannya kearah Sang Istri sambil menundukkan kepala sebentar. Dan Ni Komang Ayu membalas dengan hal yang sama sambil tersenyum ramah. Diikuti Oleh Wayan Wira Dan Istri. Ni Kadek Gita saling berangkulan dengan Ni Komang Ayu. Mereka Berdua Seraya menempelkan kedua pipinya secara bergantian. Galuh Kalinda melambaikan tangannya kearah Sahabat Kembarnya, Akhirnya Mereka bermain bersama.
Tidak terasa langit mulai gelap. Sebelum pulang Para Sepupu Wayan Wira membantu menyalakan Lampu di bagian Rumah lalu berpamitan. Tinggal Keluarga Wayan Wira dan Keluarga Kolonel Made Suta yang berada di situ. Wayan Wira yang dari tadi menggendong Putranya Arnawa. Akhirnya meminta ijin sebentar untuk membaringkan Sang putra di kamar. Lalu Wayan Wira kembali menemui Sahabatnya.
"Lama Kita tidak pulang kesini.Iya…,Wira.Hha...hha...hha..." kata Made Suta Tertawa.
"Ajiku dan Ajimu dulu juga berteman kan, Suta.Kau dulu terkenal paling cerdas dan pintar Diantara Kita Bertiga.Sejak Kita duduk diSekolah Dasar.Tapi kalau Kamu tidak Aku dekati sama Ketut Arga.Kamu nggak bakalan punya Teman.Hha...Hha...Hha...,Kayak Aku.Kamu kan dulu pendiam dan Kutu buku... "kenang Wayan Wira Mengingatkan Sahabatnya.
Dan Mereka berdua tertawa mengingat masa kecil, Mereka.
"Tapi setidaknya Penyakit Kutu bukuku. Aku tularkan sama Kamu dan Arga.Itupun Sampai Kita S.M.A,kan?Hha...Hha...Hha..."Timpal Suta Kepada Sahabatnya.
"Arga Kemarin sempat Aku telepon. Dia sekarang ada di Luar Negeri.Arga bekerja di Perusahaan ternama disana.Sampai menikah juga dapat Orang sana, Suta…"Jelas Wira Kepada Suta Mengenai Sahabatnya yang lain.
"Ketut Arga itu Ayahnya memang Orang Luar Negeri, Wira. Ibunya masih sepupu dengan Ajiku.Arga Sendiri Mengikuti Orang Tuanya setelah Lulus S.M.A.…,Hanya tinggal Kita berdua saja.Sebab Orang Tuanya Arga Berpindah Kewarganegaraan.Bibiku Ikut Suaminya.Dia kan panggil Ajinya dengan sebutan Daddy.Tapi lucunya Ibunya tetap dipanggil Biyang.Sama seperti Kita memanggil Ibu Kita,Bingung Dia.Hha...Hha...Hha...,Nggak tahu, Paling Kakiang dan Naniang dari Keluarga Ajinya.Bisa bisa Garuk -garuk kepala Lihat Ulah Cucunya. Hha...Hha...Hha...,Lagipula Dia kalau ngobrol sama Ajinya kan juga kadang berlepotan.Bahasa Kita dicampur Bahasa Indonesia sama Bahasa Ajinya,Prancis..."Ujar Suta Berkelakar Tentang Sahabatnya yang lain.
Membuat Mereka Berdua Tertawa Mengenang Masa Sekolah Mereka.Tidak lama berselang Istri Wayan Wira dan Istri Made Suta membawakan Minuman Teh Jahe hangat,Sepinggan Kue Lak lak dan Kue Clorot kesukaan Made Suta.
"Oh Iya…, Raka.Besok katanya ada Tari Genjek di Karangasem.Besok Kita Lihat sama-sama, ya…?,Jadi Raka Suta sama Ayu tidur disini saja.Lagian Amara sama Cempaka juga sudah pulas bersama Galuh …"Jelas Istri Wira Kepada Suta.
"Kebetulan sekali, Aku bawa Kamera DSLR ada Di Mobil..."Kata Suta Kepada Mereka.
"Besok Kita Melancaran, nanti Adri dan Satya juga bawa Mobil kok..."kata Kadek Gita.
"Baiklah Besok pagi…, Kita berangkat dari Sini.Tapi pulangnya Kita langsung Pamitan saja..."Kata Made Suta.
"Besok juga Uwak Putu dan Uwak Suasti juga ikut. Soalnya juga ada banyak Ming Pisan disana..."Kata Wayan Wira.
"Ya …,Selesai Acara Kita sambil singgah miwah ke genah para tugelan saudara, Wira..."
Wayan Wira hanya tersenyum mengangguk sambil mengambil kue dan memakannya disertai dengan minum Teh jahe hangat.
"Boleh…,Besok Aku akan Siapkan kebutuhan buat Melancaran…"Kata Wayan Wira. Lalu Mereka kembali bercengkrama lagi.