Jakarta,
Tahun 2022
Sore itu sebuah Mobil memasuki sebuah pelataran sebuah rumah bertingkat dua lantai. Walaupun rumah itu sedikit minimalis tapi terlihat sangat elegant. Seorang Lelaki muda berpakaian Seragam Polisi keluar dari dalam mobil. Pria berusia sekitar tiga puluh lima tahun berparas tampan dengan kumis tipis dan berambut cepak. Lalu terdengar pintu depan rumah itu terbuka nampak dua Orang Anak Laki -laki kecil berusia balita dan satunya berusia kurang lebih empat tahun berlari menghampiri Sang Polisi.
"Ajiiiiii...!"seru sang Anak kecil yang agak besar.
"Eh...,Arnawa.Masa Adikmu Kamu tinggal.Sini…Asthra..."kata Sang Polisi yang ternyata adalah Sang Ayah.
Lalu Sang Ayah Dengan Sigap Meraih menggendong kedua Putranya.
"Aji...,Aku nggak digendong juga...?"tanya Perempuan muda yang sudah didepan pintu.
"Enggak, Biang.dicium Aji saja..."kata Anak Laki -laki yang dipanggil Arnawa.
"Iya...,Ini mau cium Biangnya Asthra dan Arnawa."kata Sang Ayah sambil mendekati Sang Ibu langsung mencium pipi Sang Ibu.
"Yang...,Mana Putriku Galuh kok belum kelihatan?"Tanya Sang Ayah Seperti Menanyakan Buah Hatinya Yang Tidak Menyambut Kedatangannya Kepada Sang Ibu.
"Biasa, Aji.Galuh kalau dengarin musik di kamar kan selalu telat kalau lihat Aji pulang."jawab Sang Ibu sambil tersenyum.
Kemudian Dengan Lemah Lembut meraih pelan si kecil Asthra dari gendongan Ayahnya.Lalu Mereka berempat pun masuk ke dalam Rumah.
..........
Sang Ibu menyiapkan hidangan makan malam diikuti oleh dua Orang Asisten rumah tangganya.Di ruang makan itu telah duduk ketiga Putra-putrinya. Lalu ada suara bel pintu depan rumah berbunyi.
"Aji,Biar Biang saja yang bukakan pintu.ya..."ungkap. Sang Ibu pada sang Ayah yang lagi makan malam bersama Putranya.
Tapi Ketika Akan Meninggalkan Ruangan Makan Seorang Wanita Tua Menghampiri Mereka. Yang Ternyata Juga Salah Satu Asisten Rumah Tangganya. Sang Asisten Rumah Tangga datang sambil menghormat membungkukkan sedikit badannya.
"Ada apa Bi Inah ,Siapa yang diluar?"tanya sang Ayah ramah Kepada Sang Asisten Rumah Tangga Mereka.
"Ada tamu, Tuan.Katanya Namanya Mas Edy.Beliau pengen ketemu sama Tuan,Penting katanya. gitu..."Jawab Sang Asisten Rumah Tangga Kepada Majikannya.
Sang Majikan Tersenyum Kemudian Meminta Sang Bibi Asisten Rumah Tangga. Untuk Duduk Di Depan Meja Makan Tempat Mereka Menyantap Hidangan. Sambil Menarik Kursi Dan Sedikit Memaksa Sang Bibi Untuk Duduk Berdampingan Dengan Keluarganya.
"Bibi jangan terlalu gitu,Ah…Sama Saya,Bi.Saya jadi risih.Ayo Sekarang Bibi Inah ajak Bibi Parmi ambil kursi. Kita makan sama -sama,Sekalian ajak Pak Parman juga,Ya…"ajak Sang Ayah meminta Bibi Asisten Rumah Tangganya untuk Memgajak Rekan -rekannya Bergabung Bersama Keluarganya.
"Baik, Ndoro Tuan.Saya Permisi Dulu…"Jawab Bibi Asisten Rumah Tangga Kemudian Berlalu Dari Mereka.
"Iya… Aji, Susah bilangin Bibi berdua.Padahal udah ngikut sama Kita.Waktu Galuh masih dalam kandungan,Loh.Nanti Kita dikira macam macam, Loh …Bi.Biasa aja,Kita ini seperti Saudara jangan membungkuk-bungkuk gitu, Ach Bi..."kata Sang Ibu agak sedikit kesal.
"Iya…Ndoro Putri.Saya panggil Si Parmi dulu, Ya tuan.Sama sekalian Si Parman,Sopirnya Ndoro Putri..."Jawab Bibi Asisten Rumah Tangganya Tersenyum sambil berlalu .
"Iya, Suruh makan bareng -bareng Kita disini, Ya …Bi.Jangan makan di Dapur,Sebentar Saya mau kedepan."kata Sang Ayah langsung beranjak dari tempat duduknya.
Sang Ayah Kemudian melangkah melewati ruang tamu menuju Halaman Rumahnya.
Lalu Sang Ayah membuka pintu depan Rumahnya.Sang Ayah melihat Seseorang yang membelakangi Sang Ayah. Seseorang Yang Masih Menggunakan Seragam Dinas Mirip Kepunyaan Sang Ayah.Kemudian Orang Itu berbalik dan terkejut seraya berdiri tegak dan Hormat layaknya seorang Aparat.Ketika Melihat Kehadiran Sang Ayah yang Ternyata adalah Sang Atasan.
"Hormat, Ndan."katanya Orang itu.
"Heh...,Ed.Ngapain Kamu kesini?"tanya Sang Ayah sambil menengok kekiri dan kekanan.
"Begini Ndan, Saya kesini disuruh Atasan mengantarkan ini..."jawabnya sambil memberikan sesuatu mirip Flashdisk.
Sang Atasan Segera Menerima Pemberian Orang yang Dipanggil Edy.
"Oh…iya,Ma'af IPDA Edy.Tadi Saya lupa."Sambil mengambil Flashdisk dari Tangan bawahannya lalu mengantonginya.
"Ayo masuk sini...!"ajak Sang Ayah yang juga Sang Atasan.
Sang Ayah sambil melangkah menuju kedalam rumahnya dan duduk di Sofa tamu. Lalu mempersilakan Tamu yang ternyata Anak buahnya.
IPDA Edy menghormat dulu lalu duduk di sofa mengikuti Instruksi Sang Atasan.
"OMM EDDYY...!"terdengar Suara Anak Remaja Perempuan yang berlari menuju kearah IPDA Edy,
Seraya mencium Depan telapak tangannya.
Anak Remaja Putri adalah Putri Sulung Sang Atasan.Remaja Putri Yang Bernama Ni Wayan Galuh Kalinda. Seorang Remaja Cantik berusia tigabelas tahun masih duduk dikelas tujuh SLTP.
"Mana janji,Om.Katanya kalau ketemu Galuh mau diberi Coklat ?"Kata Galuh sambil melapangkan Telapak tangan kanannya kearah IPDA Edy.
"Tuh,Ed.Kamu janji Apa sama Putriku?,Hha...Hha...Hha..."kata Sang Atasan sambil tertawa.
"Tapi Kamu punya hutang juga sama Om Edy.Kemarin Katanya Galuh, Om boleh ngajak Asthra sama Arnawa.Soalnya Tante Ita kangen sama Mereka, Lo…Galuh."kata IPDA Edy Tersenyum Ramah kepada Putri Sang Atasan.
"EHH…Tanya sama Biangku,Yeeiii..."jawab Galuh ketus.
Membuat Sang Ayah sekaligus Sang Atasan IPDA Edy tertawa.Begitu Juga IPDA Edy Tertawa Melihat Ulah Putri Cantik Sang Atasan. Lalu IPDA Edy mengeluarkan sesuatu dari balik Saku jaketnya. Ternyata isinya adalah coklat batangan. Sambil menggoda Galuh lalu lama -lama memberikannya.IPDA Edy Kembali tersenyum dan menggelengkan kepala.
"Dasar …,Anaknya I Wayan Wira..."Terdengar Suara Perempuan muncul dari sebuah ruangan yang ternyata adalah Sang Ibu. Sambil tersenyum membawakan dua cangkir kopi hangat menggunakan nampan lalu membaginya satu diletakkan kearah Sang Suami dan Satunya diletakkan kearah IPDA Edy.Sang Suamipun tertawa terbahak -bahak melihat kelakuan Putrinya.
"Ayo… diminum kopinya, Ed...!"perintah Sang Atasan yang ternyata bernama I Wayan Wira.
Lalu mereka berdua Menyedu kopi hangatnya dan meminumnya pelan -pelan.
..........
Setelah bertamu di rumah Sang Atasan IPDA Edy berpamitan pada seisi rumah.
"Kok buru-buru sekali sih, Dik Edy...?"Tanya Sang Ibu yang juga Istri Sang Atasan.
"Iya, Mbak Gita.Kasihan Istri, Tadi Saya kesini belum sampai rumah Soalnya. "jawab IPDA Edy Tersenyum Kepada Istri Sang Atasan.
"OH …iya, Ed.Ayo Kita jalan-jalan sebentar Mobilmu Kamu titipkan sini saja.Nanti biar Pak Parman yang memasukkan di Garasi..."kata Sang Atasan I Wayan Wira pada bawahannya.
"SIAP, NDAN...!"jawab IPDA Edy sembari menghormat dengan menyilangkan tangan kanannya di dahinya.
"Yang,Galuh,Aji antar Om Edy dulu,Ayo…Ed...!"pamit I Wayan Wira sambil melihat ke arah sang Istri.
Sang Istri memberikan izin dengan Mengedipkan Matanya sembari tersenyum pada Sang Suami.Sang Atasan IPDA Edy sekaligus Ayah dari Putri dan Putranya.Lalu Mereka berdua menuju mobil Sang Atasan. Mobil itu akhirnya melaju dan Akan memasuki hiruk pikuknya keindahan Kota Jakarta di waktu malam.
"Aku mau bertanya Padamu,Ed.Kenapa Atasan pingin memberikan File ini Padaku…?"Di dalam mobil A.K.P I Wayan Wira bertanya pada bawahan sekaligus Sahabatnya.
"Sebetulnya ini Kasus Langka, Ndan.File itu Berisi Bukti Kasus Pembunuhan Berantai.Yang memang oleh Jajaran Kita disembunyikan.Karena jika sampai bocor Otomatis Kita akan mengadakan perang dengan Organisasi Terlarang Dunia."jawab IPDA Edy.
"Masalahnya Korban -korban pembunuhan ini adalah Para Bos Mafia.Sebenarnya Mereka juga sudah diburu oleh Para anggota Kita,Ndan."sambung IPDA Edy kepada Sang Atasan.
"Apa mungkin Mereka dibunuh oleh Anggota Organisasinya Sendiri...?"Tanya Sang Atasan Keheranan Kepada IPDA Edy.
"Sepertinya Tidak, Ndan.Kalaupun itu dibunuh oleh Anggota Organisasinya. Harusnya Mayat Mereka tidak ditemukan di Wilayah Negeri Kita."Jelas IPDA Edy Kembali.
"Lalu...?"Tanya I Wayan Wira heran.
"Buronan ini dianggap lolos karena masalah hubungan Internasional negara Kita.Memang ada Negara-negara yang bisa Kita ajak bekerjasama dalam memecahkan masalah Kriminal internasional. Masalahnya Mereka ini sudah berganti identitas Di Negara Lain,Ndan."
"Lalu...,Bagaimana Bisa Mayat Mereka Ditemukan Berada Di Jangkauan Negara Kita,Ed…?"Tanya A.K.P I Wayan Wira sambil tetap menyetir mobilnya.
"Kemungkinan ada Kekuatan lain yang bukan dalam bentuk Organisasi yang membantu Kita memburu Mereka,Ndan.Soalnya kemarin lusa Saya berkunjung kearah Dokter Forensik yang menangani masalah ini. Dia mengatakan bahwa Mayat -Mayat ini ditemukan masih dalam keadaan seperti baru dibunuh. Kalau penemuannya hanya selang beberapa hari saja, Ndan ."jawab IPDA Edy.
A.K.P I Wayan Wira hanya menganggukkan kepalanya berkali -kali.
"Atasan ingin Anda dan Divisi Anda, Ndan.Yang meretas Masalah ini.Soalnya Anda yang paling menonjol mempunyai kemampuan memecahkan masalah Rumit ini,Ndan."
"Tapi Aku sebentar lagi mau Cuti,Ed.Sudah hampir setengah tahun Aku tidak berkumpul Sama Anak Istri.Ya…untungnya,Aku bisa beli rumah baru di Jakarta,Kan.Kamu yang Aku ajak Menyusul Mereka di Bandara waktu itu? "
"Iya…,Ndan..."jawab IPDA Edy sambil tersenyum.
"Begini saja Aku limpahkan dulu Ke Divisiku dulu. Biar Mereka bisa langsung bergerak.Soalnya Aku janji sama Istri dan Anak-anak mau pulang ke Bali.Kan… Rumah Kakekku sudah Aku beli kembali. Kemarin sempat dibeli sama Seorang Konglomerat yang bernama Arya Susena."Jelas Sang Atasan.
"Baik, Ndan.Nanti Saya sampaikan sama Atasan."Jawab IPDA Edy Tersenyum Sambil Menundukkan Kepalanya Kepada Sang Atasan.
"Ehh,Itu ada Warung Gorengan.Bagaimana Kita bahas masalah lain saja.Sambil makan Gorengan.dan minum Jahe hangat..."Seru A.K.P I Wayan Wira menunjuk kearah Warung tenda pinggir jalan disekitaran Stasiun Manggarai.
"Saya ikut Instruksi Komandan saja..."kata IPDA Edy kembali tersenyum.
Setelah mengantar IPDA Edy menuju rumahnya. I Wayan Wira berpamitan dengan Keluarga kecil IPDA Edy. Sesampainya dirumah Sang Istri menyambutnya.
"Aji… Ada yang menunggu...Tuh, dari tadi."Jelas Sang Istri Kepada A.K.P Wayan Wira.
"Siapa Yang...?"tanya Wayan Wira Kepada Istrinya.
Lalu mereka masuk kedalam rumah.
Tampak Seorang Laki -laki seumuran Wayan Wira menggunakan Setelan jas duduk diatas Sofa rumahnya.
"SIAPP, Pak Kolonel.Lapor Ma'af Saya pulang terlambat..."Kata Wayan Wira sembari menghormat ala Aparat.
"Laporan Diterima...,Asisten Komisaris Perwira Wayan Wira …"sahut Tamunya sambil membalas hormat A.K.P Wayan Wira.
"HHa...Hha...Hha...,Apa kabar Bapak Kolonel Suta?"kata I Wayan Wira Seraya mengembangkan kedua tangannya.
"Hha...Hha...Hha...,Baik. Bapak Asisten Komisaris Polisi Wira..."jawab Sang tamu yang ternyata bernama Kolonel Suta sambil merangkul Sahabatnya.
Mereka berdua Tertawa bersama sambil berpelukan.
"Aji,Raka.Aku tinggal sebentar ya..."kata Istri Wayan Wira Tersenyum Berpamitan kearah Ruangan Lain.
"Iya Yang..."jawab Sang Suami.
"Silahkan, Mbok Gita…"jawab Sang Tamu Yang Bernama Kolonel Suta.
"Ayo duduk dulu, Lama Kita tidak bertemu..."Kata Wayan Wira Kembali mempersilakan duduk Sahabatnya.
"Eh …,Wira.Kabarnya Kamu mau pulang ke Bali...?"Tanya Kolonel Suta.
"Iya...Ada apa Suta?"
"Hha...Hha...Hha...,Kapan?"
"Lusa, Memangnya Kenapa...?"
"Berarti nanti Kita ketemu di Bali...?"
"Apa Kamu pindah tugas...?"
"Tidak...,Aku juga Cuti.Hha...Hha..Hha...,Besok lusa kan Anak -anak Juga libur mau Ujian,Pas juga. "
"Hha...Hha...Hha...,OK. Mampir di Uluwatu,ya...?"
"Rumah Kakiang Dharma,Kakekmu ?"
"Hha...Hha...Hha...,Iya."
"Ya… mungkin.Aku bisa mampir Sobat,tapi kemarin Aku sudah Booking kamar Di Hotel, Wira.Soalnya Aku janji sama Putriku Cempaka dan Amara.Mereka berdua pingin nginap di Hotel.Kedua Putri kembarku temannya Galuh juga,Kan. Mereka Juga satu sekolah...?"Jelas Kolonel Suta Kepada Sahabatnya.
"Baiklah mungkin Biyangnya Cempaka sama Amara nanti pasti Kau ajak juga kan, Suta...?"
"Soalnya, Gita.Istriku nanti biar ada teman ngobrol..."
"Ohhh …,tentu-tentu Sobat..."jawab Kolonel Suta sambil menepuk bahu Sahabatnya.
Akhirnya setelah melepaskan kangen Kolonel Suta berpamitan kepada semua Keluarga A.K.P Wayan Wira.