"Yang berhak berbicara itu bukan aku, Angga, kamu tanya saja sama Angga, jangan tanya aku," jawab Nena kepada Zuki.
Zuki memandang ke arah Angga yang masih diam. Angga yang ditatap oleh Zuki dan Pak Mahmud hanya diam saja dia tidak mengerti mau berbicara dari mana.
"Terkadang kejujuran itu sakit. Saya tahu Mas Angga belum bisa menerimanya, tapi paling tidak Mas Angga tidak membenci keadaan, saya tidak mau Mas Angga mempunyai dendam, biarkan semua berjalan semestinya, jika Mas Angga dendam itu sama saja setan, tidak akan pernah kembali lagi kan," jawab Pak Ustad Mansyur yang menyejukkan hati Angga.
Zuki dan Pak Mahmud serta Bobo bingung kenapa Pak Ustad Mansyur mengatakan hal itu, namun Zuki dan Pak Mahmud sudah bisa menebak jika Angga sudah tahu jika dia anak dari Juragan Sanusi dan Kunti yang sering muncul di depan mereka.