Pei Qiqi membawa Tang Xin ke rumahnya.
Apa pun yang terjadi, Tang Xin tetaplah anak-anak. Barusan dia memang tampak seolah memiliki suatu masalah di dalam benaknya, tapi begitu tiba di rumah Pei Qiqi, dia seketika melupakan semua itu. Dia duduk di sofa sambil menonton televisi dan makan camilan seperti tikus kecil.
Pei Qiqi duduk di sebelah dan memandang Tang Xin. Ada perasaan yang tak terlukiskan di dalam hatinya.
Tang Xin menonton TV sambil diam-diam melirik Pei Qiqi. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggerutu, "Qiqi, aku malu kalau kamu melihatku seperti itu terus."
Diam-diam dia merentangkan cakar kecilnya. "Kamu tidak mungkin berencana memukulku, kan?"
Pei Qiqi tidak tahu harus tertawa atau menangis. Dia mengulurkan tangannya dan mengusap rambut panjang Tang Xin. "Dari mana kamu mendapatkan pemikiran seperti itu?"