アプリをダウンロード
15.62% KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA / Chapter 5: Lembaran Baru

章 5: Lembaran Baru

Di kota Mikayla memasukk area kraton, di temani Ummi dan seorang pemandu wisata dari kraton mereka berkeliling melihat lihat Kraton Sumenep yang masih di rawat dengan baik itu. Mikayla sesekali bertanya tentang benda benda dan kegunaan jika ada yang belum dia ketahui. setelah berkeliling di area kraton Kayla dan Ummi di persilahkan untuk menikmati suasana taman kraton yang terdapat taman sari (kolam pemandian yang di gunakan raja dan ratu jaman dulu) yang masih dirawat, dan memiliki air jernih.

Kaila membaca caption yang ada di masing masing tembok tangga yang mengarah ke kolam, di caption itu tertulis bahwa melalui tangga tangga tertentu dan membasuh tubuh serta muka akan memiliki beberapa hasiat.

Mikayla tersenyum geli membaca salah satu caption yang mengatakan bahwa bila melewati anak tangga sebelah timur akan memiliki hasiat cepat dapat jodoh.

Mikayla membasuh mukanya bukan karena percaya dengan caption itu tapi karena hawa panas yang mulai menguasai kota sumenep.

setelah kembali ke sisi ummi, Kayla membuka percakapan " Kita sebenernya lagi nunggu siapa sich Mi?? " Kayla mulai nampak bosan.

"Nunggu seseorang yang insya Allah bisa ngasih kamu masa depan" jawab ummi membuat Kayla salah paham.

"maksudnya Mi? " tanya kayla sedikit bingung.

"maksud ummi, mungkin dia bisa bantu kamu dapet pekerjaan yang layak buat kamu, gitu" ummi mengoreksi kata katanya kembali.

10 menit kemudian sesosok tubuh tinggi menghampiri mereka.

"Assalamamualaikum ummi" sapa pemuda itu.

Kayla melongo melihat penampakan di depannya.

"wa alaikum salam" jawab ummi dan Kayla serenpak.

"Maaf telat ummi, udah lama nunggunya ummi? " pemuda itu meminta maaf atas keterlambatannya.

"Lumayan lah. Ayo duduk, ohya Alan kenalkan ini Mikayla, kamu bisa memanggilnya Kayla, dan Kayla ini Sahlan, panggil dia Alan."

kedua pemuda pemudi itu menangkupkan telapak tangan tanda bahwa mereka menerima perkenalan itu.

ya walau Kayla tak berada di pondok pesantren tapi karena lingkungan sekolahnya ada didalam lingkungan pesantren Kayla sedikit banyak memahami aturan agama temtang mahrom muhrim. dan larangan untuk tidak bersentuhan selain mahrom dan pasangan sahnya.

"Alan ummi bisa minta tolong? " tanya ummi pada Alan

"apa itu ummi? selama Saya mampu insya Allab saya akan bersedia menolong ummi" jawab Sahlan.

Ummi tersenyum mendengar jawaban Sahlan.

"Tolong bantu Kayla mendapatkan pekerjaan dan rekomendasikan perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginannya."

"Baik, insya Allah ummi, Kayla kalok boleh tau ingin kuliah ambil jurusan apa? " tanya Alan sambil menoleh ke arah Kayla, dan tidak sengaja menatap wajah Kayla yang manis "Cantik" bisik hati Alan. "Astaghfirullah, ya Allah ampuni hamba yang lupa untuk Ghodul bashar (menjaga pandangan) ya rabb" Alan segera memalingkan wajahnya, dan berkstighfar berkali kali.

"saya ingin jadi perawat kak, apakah di sumenep ada perguruan tinggi yang memiliki jurusan keperawatan kak? " tanya Mikayla.

"Baik untuk kampus saya rekomendasikan untuk kuliah di tempat kuliah saya saja, di Universitas wiraraja, di sini ada akademi keperawatannya. untuk pekerjaan nanti saya akan mencoba mencari lowongan di tenpat saya mengajar. " janji Alan yang di sambut ucapan hamdalah dari kedua wanita itu.

"ngomong ngomong Kayla, di SMA dulu ambil program apa? " iseng Alan bertanya agar suasana tak canggung.

"Aku ambil program IPA kak di MA. oh ya kak kapan aku bisa daftar ke kampus kakak? " tanya Kayla

Alan tak sengaja menatap kembli wajah kayla dan tak sengaja pula netra mereka bersirobok, saling menyelami kedalaman manik mata masing masing, tanpa sadr mereka merekahkan senyum di bibir masing masing, suasana yang hening sejenak membuat Ummi menatap keduanya lalu menyadari kondisi keduanya dan tersenyum 'Jika memang Allah berkehanda keduanya berjodoh semoga pertemuan ini menjadi pengobat luka hati masing masing, dan mendapat Ridho Allah amiin' doa batim ummi lirih. "Eeehheeeeeemm, sepertinya banyak yang kalian ingin ketahui dari masing masing, baiklah, kita akan disini sampai sore Kayla, tapi aku todak akan membiarkan kalian berduaan, biarlah aku menggantikan posisi setan disini" godaan ummi mengagetkan keduanya, dan tersipu malu, wajah keduamya berwarna merh muda.

"Maaf Kayla, saya tidak sopan" kata Alan

Kayla hanya tersenyum dalam tertunduknya.

"Kalou begitu kita besok bisa daftar di gelombang kedua ummi, Kayla, karena gelombamg 1 sudah di tutup minggu lalu, kamu gak apa apa kan Kay? " sambung Alan lagi.

"Gak apa apa kak, mungkin biayanya sedikit mahal kan?" jawab Kayla masib tertunduk tak berani mengangkat wajahnya.

"Ya tapi Insya Allah masih terjangkau bagi yang berniat mandiri. setelah nanti berjalan kuliah saya akan menemanimu mencari beasiswa Kaylal"

Kali ini Sahlan sengaja menatap wajah Kayla lama, dia ingin membuat ukiran prasasti wajah Kayla di hatinya, enyah kenapa saat ini Alan merasa ada sesuatu dalam dirinya tentang gadis yang baru di perkenalkan bibi sekaligus murobbiyahnya itu.

merasa ditatap Kayla semakin menundukkan wajahnya, "Baik kak, terimakasih" jawab Kayla.

tak terasa sudah memasuki waktu ashar, mereka pergi menuju surau didalam keraton dan melaksanakan shalatbashar berjama'ah disana.

selesai shalat mereka hendak berpisah, karena ummi dan Kayla membawa mobil, sedangkan Sahlan membawa kendaraan sendiri.

"Ummi, Kayla, boleh saya minta Nomer hp kamu yang bisa di hubungi? biar kita bisa saling komunikasi" ijin Alan pada Kayla.

Kayla menatap ummi, ummi menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kak, ini nomer saya, nanti kakak tolong sms atau wa saya untuk saya tau nomer kak Alan. " jawab Kayla lalu menuliskan beberapa digit nomer hp di hp Alan.

"Baiklah Kayla, ummi, terimakasih, kalou begitu sampai betemu besok, Assalamualaikum"

"waalaikum salam, hati hati nak"

"iya Ummi".

-----*****-----

Malam hari di Rumah Alan....

Alan terlihat membaringkan tubuhnya dengan rileks di ranjangnya, dia mengingat kembali orang yang mulai memasuki relung hatinya.

Tubuh Mungil, wajah manis, dengan manik mata berwarna karamel, alis yang tak lebat tapi rapi seakan di ukir dengan pensil, hidung yang tak mancung tapi mungil sangat proposional dengan wajahnya. sungguh, Makhluk Allah yang sangat indah, Alan tersenyum mengingat Kayla, dan bibirnya.... "Astaghfirullah, kenapa aku berhasrat padanya? ya Allah ya Rabb, jagalah hati hamba dari zina hati jangan biarkan nafsu bertahta di hati ku ya Allah" doa lirih Alan tak terasa Air mata meluruh di pipinya.

dia mengusap air matanya, dan merenung kemabali mengingat dirinya yang merasa belum siap untuk jatuh cinta ke 2 kalinya. yaaa, yang namanya jatuh itu pasti sakit.

Alan mengingat dimana dirinya dan keluarganya di permalukan dan merasakan patah hati hang sangat dalam 3 bulan yang lalu.

Alan jatuh cinta pada gadis bernama Rifka, saat Alan mengutarakan perasaannya Rifka hanya diam sambil tersenyum, yang membuat Alan salah paham dengan maksudnya.

hingga dia akhirnya menerima penghinaan dari keluarga Rifka.. pada saat dia melamar gadis itu untuk jadi pendamping hidupnya.

Mengingat kenangam pahit itu Alan kembali patah hati, tapi kali ini dia sudah bisa menguasainya, Alan mencoba mengalihakan perasaan perasaannya dengan menggambar, Alan menyiapkan alat menggambarnya, lalu dia memulai menarik garis, mencoret kertas yang awalnya putih bersih itu, membentuk seketsa, semakin dia mengahayati pekerjaanya semakin temggelan Alan dengan perasaan, setelah beberapa saat kemuadia dia memeriksa hasil gambarnya, dan dia sangat terkejut dengan hasil gambarnya. (author ketawa bayangin si alan kaget sama gambarnya sendiri 🤭🤭🤭)

"Astaghfirullah, kenapa malah jadi begini? kenapa aku menggambar wajah gadis itu? " gumamnya heran, sasaat Alan hendak merobek hasil gambarnya itu, tapi di urungkannya, "Ya Allah, jika hamba masih tak boleh menatap pemilik wajah di seketsa itu, maka ijinkan aku melihatnya dengan seketsa ku ya Allah, jangan Kau hukum aku atas perasaan di hati ku padanya. aku berharap hal ini datangnya dariMu ya Rabb." pinta Alan lirih.

kemudian dia meletakkan gambar itu di antara tumpukan buku, Alan kembali membaringkan tubuhnya, memejamkan mata dan menyelami lautan mimpi, perlahan namun pasti Alan memasuki mimpinya, wajahnya memberi bermacam reaksi, kadang terlihat keheranan, namun lebih sering tersenyum.

********

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA NOOREEN MIKAYLA ADNAN BINTI RAMA ADITYA ADNAN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI" dengan satu tarikan nafas saja Alan telah menhucapkan kalimat janji suci sakral itu.

"bagaimana para saksi, sah? "tanya pak penghulu

"saaaaaaahhh" sahut para saksi, "Alhamdulillah" di tutup doa untuk kedua mempelai.

Kayla ragu ragu menerima tangan suaminya, yaaa wala Kayla tak di pesantren tapi sungguh dirinya belum pernah di sentuh dan menyentuh laki laki selain mahrom dan kecuali Fathoni.

setelah menggenggam tangan Alan Kayla mencium punggung tangan suaminya itu, Alan mencium puncak kepala Kayla dengan penuh penghayatan, sehingga mereka sedikit lama dalan posisi itu.

godaan dari para tamu dan keluarga membuat keduanya menyelesaikan kegiatan itu, dan membuang muka dengan perasaan malu dan rona merah di wajah masing masing

acara di lanjutkan dengan Resepsi, tak ada pelaminan di dalamnya, karena Sahlan Mahardika dan Nooreen Mikayla Adnan sepakat tidak akan menjadi pajangan.

acara resepsi itu pun di persingkat hanya 2 jam itu sudah termasuk akad nikah itu juga..

ya mereka menyingkat dan menggabung acara biar lebih praktis, dan tidak membuang waktu.

acara itu di mulai jam 9 dan selesai pukul 11 siang, jadi tidak ada alasan meninggalkan sholat wajib.

selasai acara para tamu yang datang dari jalarta dan luar pulau madura bisa menggunkan waktu istirahat lebih banyak.

siang beranjak sore.

malam pun tiba.

Alan yang merasakan tubuhnya sudah lelah segera masuk kekamar pengantin tanpa mengajak istrinya.

karena dia lihat tadi istrinya masih bersama keluarganya. jadi Alan tak mau mengganggu kebersamaan mereka.

Kayla merasakan hal sama, walaj make up dan baju pengantinnya sudah di ganti dengan baju pesta tapi Kayla masih ingin membaringkan tubuhnya.

Kayla memasuki kamar pengantin tanpa tahu suaminya ada di dalam kamar mandi,

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga" ujar Kayla, dia melepaskan jilbab dan bajunya, tapi saat akan membuka resleting bajunya Kayla kesulitan.

lalu seseorang membantunya dari belakang, Kayla menoleh, dan tersipu mendapati suaminya menolong dirnya.

"Terimakasih kak" ucap Kayla

"sama sama, Kay boleh aku memanggilmu dengan panggilan sayangku? " Alan meminta izin Kayla.

"Apa? " tanya Kayla menatap wajah suaminya.

"Hubby" jawaban Alan membuat Kayla menunduk menyembunyukan senyumannya,

"Boleh kak" jawab Kayla.

"Hubby, boleh Aku menyentuhmu?" kembali Alan meminta izin Kayla. yang di tanya hanya mengangguk sambil tersenyum dalan tertunduknya.

Alan tersenyum,,, menyentuh jari istrinya, kemudian menggenggamnya, Alan melakukan sangat hati hati, seoalah Kayla adalah barang porselen yang rapuh, padahal sebenarnya Alan menghormati Istrinya, jadi Alan tak sembarangan menyentuh Kayla, walau sudah sah. Merasa tak ada penolakan, Alan memberanikan diri memeluk Kayla.

"Hubby" panggilan lirih Alan di telinga Kayla terdwngar seperti bisikan yang menggoda imannya.

"Ana fi huna Zaujiy" jawab Kayla.

"UHIBBUKI (AKU MENCINTAIMU) " Alan menatap mata Kayla lembut.

"ANA UHIBBUKA AIDHON (AKU JUGA CINTA SAMA KAMU) " Balas Kayla. Mata Kayla sayu, menatap ke wajah Alan mendamba.

Alan tersenyum, dan mencium bibir merah muda Kayla.

Kayla menunduk malu.

"Hubby" panggil Alan lemah, lembut, mendambakan Kayla

"Ya Zaujy? " jawab Kayla masih menunduk, Kayla merasakan darahnya berdesir dibsekujur tubuhnya.

"UNDHUR ALAYYA HUBBY, (PANDANG AKU CINTA) " pinta Alan pada Istrinya.

Kayla menatap malu malu pada suaminya.

"Boleh aku memilikimu dari sekarang Hubby? " Kembali Alan meminta izin Kayla.

Kayla menatap semakin sayu ke arah suaminya.

"Miliki aku seutuhnya Kak, sekarang diriku adlah hakmu, kamu boleh memiliki aku seutuhnya" Kayla mengucapakannya dengan gemetar. tapi dia memeluk suaminya erat.

Mendapat respon seperti itu Alan sangat bahagia.

Pelan,lembut tapi pasti Alan membuka baju Kayla yang resletingnya sudah terlepas sejak tadi, lalu Membawa Kayla ke ranjang pengantin mereka, Nafas keduanya sedikit mulai tercemari udara nafsu kepemilikan, rasa saling memiliki membuat mereka saling membutuhkan, semakin lama Alan melakukan gerakan demi gerakan dengan hati hati, agar istrinya tak tersinggung.

hingga akhirnya Alan bisa memiliki Kayla seutuhnya, Alan merasa penyatuan dirinya dan Kayla begitu nikmat, dan sangat hangat, Alan tak ingin melepas pelukannya dari istrinya hingga pagi tiba

Saat bangun untuk sholat subuh, Alan terlihat bingung, melihat selimut, dan sarungnya basah dan lengket.

Alan segera teringat mimpinya semalam, Wajah Alan bersemu merah, "Ya Allah betapa malunya aku padamu. memimpikan yang bukan hakku, ampuni aku yang lancang ya Allah, tapi bukan ke inginanku memimpikannya Ya Rabb,,, dia hadir begitu saja di relung hati ku"

Alan memejamkan matanya rapat, tersenyum, lalu terlihat berkaca kaca. dia segera beranjak dari ranjangnya melakukan mandi besar untuk bisa sholat.

betapa malunya Alan atas mimpinya itu.

tapi dia sangat menikmati mimpi itu.

Alan segera bersiap siap untuk ke masjid berjam'ah subuh.


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C5
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン