Bai Qingqing tiba-tiba menyadari keanehan Parker. Merasa heran, dia bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"
Parker mengibaskan ekornya dengan kuat. "Aku mencium aroma jantan lain." Roar!
Dia berubah menjadi seekor macan tutul dan berguling-guling di tanah, kemudian berbaring dan menekan kakinya yang belakang ke tanah dengan keras.
"Pff!" Bai Qingqing tak bisa menahan tawa. Parker memang macan tutul jantan—rasa teritorialnya tidak kalah sama sekali dengan hewan liar di hutan.
"Kenapa kamu tidak saja menandai teritorimu dengan urine?" Bai Qingqing bercanda.
Roar? Mata macan tutulnya berbinar saat mendengar usulan itu, dan dari ekspresinya jelas bahwa dia sangat ingin mencobanya.
Bai Qingqing bisa membaca maksudnya dengan jelas. Dia mengambil sisir kayu dari tasnya dan melemparkannya ke Parker. "Kalau kamu mau pipis, keluar dan lakukan di luar!"
Roar! Wajah Parker menjadi muram. Sepertinya dia senang terlalu cepat.