Mendengar apa yang diucapkan oleh Virginia, Tian menarik napas. Meskipun perasaannya masih terasa sesak, namun ketika tahu istrinya juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakannya, ada perasaan lega yang menyelimuti hatinya hingga Tian mencoba untuk berjanji agar bisa bertahan kembali.
Bertahan agar ia tidak uring-uringan lagi untuk bisa menahan diri saat masih tidak diizinkan untuk menyentuh sang istri.
"Aku akan coba lagi, terimakasih sudah mau membuka pikiranku untuk hal itu."
Usai mengucapkan kalimat tersebut, Tian merunduk, namun ketika sejengkal lagi bibirnya mendarat di bibir sang istri, Virginia menahan.
"Kan masih belum boleh?" katanya dengan wajah yang tegang.
"Enggak sampai dalam, please...."
Mata Tian seperti seekor kucing yang memohon sesuatu, saat mengatakan kalimat tersebut.
"Cuma luar, ya? Enggak papa?"
Virginia masih tidak percaya kalau mereka berciuman di luar saja tidak akan menimbulkan resiko apapun.