"Aku tidak sedang mengancam! Aku bicara serius, jika kau tidak mau patuh padaku, maka kau akan kubuat tidak bisa keluar dari tempat ini!"
Suara Dewi Asmara terdengar lantang ketika mengucapkan kalimat tersebut, membuat Ara jadi terpancing juga.
Sesaat, ia melihat ke arah Ibra yang entah kenapa masih saja tertidur pulas seolah tidak terganggu dengan suara melengking perempuan tersebut.
"Ibra! Bangun!" panggil Ara, sambil menepuk lengan Ibra berkali-kali.
Akan tetapi, pria itu tidak bergerak.
"Dia tidak akan bangun! Aku sudah meniupkan sesuatu pada matanya agar dia bisa tertidur tanpa tahu apa yang terjadi, jika kau mau membunuh dia, sekarang adalah saatnya."
Suara perempuan itu terdengar kembali. Itu membuat Ara mulai meningkatkan kewaspadaan siapa sebenarnya pemilik suara itu hingga bisa melakukan sesuatu agar Ibra tidak bisa sadar?
"Kau ini sebenarnya siapa? Kami tidak melakukan kesalahan apa-apa padamu, kenapa kau sampai melakukan hal seperti ini?"