Di luar istana, di sana terdapat sebuah lapangan dengan beberapa bongkahan batu. Masing-masing batunya berselimutkan pola misterius. Pola-polanya seperti buatan manusia, sekaligus terbentuk secara alamiah. Yang jelas, pola-pola itu memancarkan aura misterius.
Zhang Ruochen dan Blackie mendarat di lapangan tersebut. Namun, begitu mereka ingin masuk ke dalam istana, mereka kembali dihentikan oleh dinding tak kasat mata.
"Permaisuri, aku adalah Tu Tian. Tolong biarkan aku ikut denganmu seperti dulu," Blackie berteriak kencang.
Dia sangat yakin bahwa sosok yang baru saja muncul merupakan Permaisuri Seribu Tulang, yang notabene telah menghilang sejak 100 ribu tahun silam. Hal itu membuat Blackie benar-benar ingin masuk ke dalam istana.