章 208: jodoh dadakan

Kini, Putri dan ibunya sedang berada di restoran yang masih satu gedung dengan pusat perbelanjaan itu, Putri merasa haus serta lapar setelah menghajar Jessica dengan habis-habisan, Putri merasa puas di saat ia membuat gadis kecil itu merasa malu dan juga berhakimi di tengah-tengah ibu-ibu yang ada di toko tersebut.

" Ibu, apakah aku boleh bertanya?" Putri menatap para ibunya yang sedang asyik meminum jus yang baru saja tiba di meja mereka.

Ibunya tentu langsung mengangkat satu hadisnya isyarat bahwa Putri akan bertanya apa

"Kenapa sekarang Ibu tidak melarang Putri untuk menghajar orang lain, padahal dulu Ibu sangat tidak suka jika Putri kasar kepada orang lain?" Putri menatap ibunya dengan lekat dan juga dengan penuh tanya

Ibu Putri malah tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu dari anak nya.