"Maaf Tuan saya tidak berani jika Tuan sampai memegang saya, karena status kita berbeda." Ujar Lusi sambil bangkit dari tidurnya.
Tentu saja Satria yang Mendengar hal itu langsung mengurutkan keningnya dan perasaan.
"Kata siapa kita berbeda, kita sama sama-sama manusia dengan diciptakan oleh Tuhan, lalu dimana Bedanya? Cuma memang kita bedanya Kamu perempuan aku laki-laki." Satria berucap sambil meletakan makanan di tangan Lusi.
"Makanlah, kamu belum makan dari semalam bukan, dan mag kamu sudah kambuh, kamu harus makan, mulai dari sekarang, aku akan memastikan jika kamu tidak akan pernah telat makan lagi!" Satria kembali duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Lusi.
Lusi terdiam, ia tidak menyangka, jika di sana masih ada orang yang baik kepada dia.
"Makasih Tuan." Lusi langsung melahap makan yang ada di hadapannya, dengan gerakan sedikit lambat, karena Lusi masih merasa lemas.