"Makanlah, dan setelah ini kamu harus pergi dari sini!" Ujar Iko dengan wajah yang datar.
Sontak Karin yang memang mengerti bahasa Jepang pun langsung menatap Tuan Iko.
"Em, maaf. Apakah saya bisa tinggal di sini?" Karin berucap dengan takut.
Wajah tuan Iko terlihat sedikit terkejut karena mendengar Karin mengucapkan kata dalam bahasa Jepang.
"Ternyata kamu bisa bahasa Jepang?"
"Em, iya saya bisa tapi hanya sedikit Tuan." Karin kembali menundukan wajahnya.
"Kenapa kamu selalu menunduk, apakah di bawah ada segepok uang?"
Sontak Karin langsung mengangkat wajahnya kembali.
"Dari mana kamu berasal?" Tuan Iko melipatkan tangannya dan menatap Karin datar.
"Indonesia."
"Apakah kamu punya keturunan, ah maksudnya apakah kamu memiliki darah keturunan Jepang, kenapa wajah kamu sangat pamiliar?"
Karin menatap tuan Iko kebingungan.
"Jepang, saya tidak punya tuan, bahkan saya besar dan tinggal itu di panti asuhan sejak kecil."
"Oh, baiklah jika seperti itu, lebih baik kamu makan!"