Melihat Jeni terpaku, Jefri pun segera lebih mendekat kepada Jeni.
Tentu saja Jefri tak akan menyia-nyiakan kesempatan. Dia segera mencumbu bibir Jeni, menguasai mulut istrinya dengan rakus. Sementara jari-jari tangannya mulai meraba area tubuh Jeni. Mengelus-elus punggungnya sampai ke bagian bawah. Membuat gelora Jeni terbangun dan merasa gairahnya bangkit.
"I love you, Jeni," desis suara Jefri diiringi nafasnya tepat di telinga Jeni, membuat wanita berbulu mata lentik itu terbawa suasana.
Jeni terhanyut dalam suasana panas malam ini, ia bahkan masih merasa kalau lelaki yang tengah mencumbu bibirnya malam ini adalah, Wili. Lebih tepatnya, Jeni merasa kalau dia tengah bermimpi karena gelora di dalam dadanya telah berhasil di bangkitkan oleh Jefri.
Usai mencumbu bibir merah milik Jeni, Jefri pun segera berselancar kebagian leher istrinya yang tercium wangi bunga yang segar sekali, sehingga membuat Jefri merasa bersemangat.