Jefri yang tak bisa mengutarakan kebenaran, hanya terdiam dan berpangku tangan. Dia melihat Wili dengan tatapan nyalangnya saat Wili mengambil jenazah bayi Jeni dengan kedua tangannya. Semakin membuat Jefri merasa yakin kalau penyebab kehamilan Jeni adalah Wili sang adik kandungnya sendiri.
'Sialan, Jeni! Berani dia membohongiku. Anak itu pasti anaknya Wili. Jelas sekali Wili menerima anak itu dengan terbuka,' geram Jefri dalam hatinya. Ia kemudian membalikan badan dan akan segera pergi. Jefri cukup muak melihat keadaan ini.
"Kamu mau kemana, Mas?" tanya Selin menyadari langkah suaminya yang sedikit menjauh.
Jefri menghentikan langkahnya. "Aku akan pulang saja. Jika kamu ingin tetap di rumah sakit, ya silahkan," jawabnya acuh tak acuh.
"Apa boleh?" Selin bertanya guna memastikan.