"Kamu, Rina! Berani sekali kamu membawa nama saya! Kamu membuat fitnah dan saya tidak terima! Saya akan laporkan masalah ini kepada polisi agar kalian bisa dihukum sama-sama. Menuduh orang sembarangan!" sambung Sela dengan murka dan bola matanya masih membulat sempurna.
Suara keras yang dikeluarkan Sela barusan, ternyata memancing orang tuanya yang ada di dalam ruang tengah. Orang tua Sela segera menghampiri ke ruang tamu saat mendengar keriburan di sana.
"Ada apa ini?" Ibunda almarhum Selin dan Sela segera bertanya saat sudah turut serta berdiri di ruang tamu dan melihat tamu Sela yang tampak tak asing dalam pandangannya.
"Ini, Mah. Orang-orang datang dengan tidak sopan menuduhku yang aneh-aneh. Tentu saja aku tak terima. Aku bisa perkarakan tuduhan ini!" jawab Sela dengan suara gemetar terlihat takut namun dengan beraninya menentang.
"Apa!" Ibunya Sela pun dibuat geram.