Satu hari yang biasanya hanya sebentar, namun kali ini terasa sangat lama. Malam ini Jeni pun tampak tidur di kursi dekat suaminya. Tangannya menggenggam tangan Wili, serta kepalanya ia letakan di dekat tangan Wili.
Saat malam telah larut, kepala Jeni sudah bersandar di dekat tangan Wili. Ia menemani Wili di dekatnya dengan penuh harap di dalam dadanya.
Sementara Sindi nampak tidur di sofa yang ada di ruangannya.
Malam telah larut dan semua sudah terhanyut dalam tidur dan mimpi indahnya. Sememtara Wili tampak membuka kelopak matanya. Tenggorokan Wili terasa kering.
Wili merasa ada sesuatu di dekat tangannya. Ia menoleh memastikan. Ada kepala yang tengah bersandar pada lengan kanannya. Wili mengusap dengan lembut kepala Jeni lalu ia mengingat sesuatu.
Pertengkaran malam sebelum kecelakaan tiba-tiba melintas dalam pikirannya. Ia ingat dengan seorang wanita yang sangat ia cintai, wanita yang saat ini sudah menjadi istrinya. Wanita yang malam itu kecewa atas ulahnya.