Sebuah pesan berisi ancaman dari nomor tidak dikenal kepada Jeni.
Jeni segera membalas pesan yang masuk itu dengan menulis pertanyaan.
Jeni: [Siapa, Anda? Jangan main-main atau saya akan lapor polisi!]
Jeni membalas pesan yang masuk itu tanpa rasa takut. Namun tiba-tiba kecemasannya semakin bertambah berat. Dia tak bisa berpikir lagi saat pesan itu berhasil menghasut pikirannya.
"Mery!" Jeni memanggil Mery yang tak nampak dari hadapannya.
Pembantu rumah Jeni segera menghadap begitu namanya dipanggil. "Iya, Nona," sahutnya.
"Mery bagaimana ini?" Jeni mengutarakan keresahannya.
"Bagaimana kenapa, Non? Saya hanya bisa mendoakan semoga Nyonya Sindi segera sadar kalau Non Jeni tidak seperti tuduhannya." Sepertinya Mery salah tangkap dan mengira kalau Jeni tengah bersedih karena kedatangan Sindi tadi.
"Bukan itu, Mery!" bantah Jeni.
"Kenapa?" Mery bertanya lagi.
Namun, belum sempat Jeni menjawab pertanyaan Mery, bunyi notipikasi pesan masuk seketika menggagalkan ucapannya.