"Apaan sih kamu. Kenapa harus malu?" Wili malah berbalik tanya.
"Ya aku merasa tidak enak sama kamu, takut kamu malu menikah dengan mantan office girl seperti aku, Mas." Jeni malah berkata yang aneh-aneh.
"Ah sudah! Jangan bahas yang aneh-aneh deh. Sudah selesai belum belanjanya?" Tampaknya Wili tak mau membahas topik yang tidak penting.
"Sudah, Mas," jawab Jeni sambil mengangguk.
"Kita ke kasir yu," ajak Wili. Mereka berdua berjalan menuju kasir lalu membayar belanjaannya. Setelah itu akan berangkat ke hotel dan menginap di sana. Namun, saat sampai di parkiran hotel mereka tak sengaja bertemu Jordi lalu lelaki paruh baya itu menatap Jeni dan Wili dengan ramahnya.
"Hai, Jeni, Wili!" Jordi mendekat ke arah Wili dan Jeni lalu menyapa keduanya.
"Hai, Pah. Apa kabar?" Wili membalas sapaan Jordi dengan ramah lalu bersalaman.
Namun, Jeni bersalaman dengan wajah cemberut karena perasaan kesal pada Jordi masih terasa di dalam dadanya.