Wili segera masuk lalu berjalan dengan cepat menuju ruangan kamarnya karena dia tak menemukan Jeni ruangan yang lain.
Pintu kamar dibuka dengan pelan oleh Wili. Dia melihat dengan jelas saat Jeni tengah duduk dalam lamunan di atas tempat tidurnya yang empuk dengan spray berwarna biru muda.
"Hai, Sayang!" Wili menyapa dengan santainya. Perasaannya sedikit lega karena Jeni terlihat baik-baik saja dalam pandangan Wili.
Jeni mengulum sengum tipis saat suaminya datang lalu duduk di dekatnya.
"Kenapa? Kok lemas seperti itu?" Wili bertanya sambil menatap wajah istrinya yang tampak layu. Walau senyum, namun senyumannya terlihat tipis. Ada yang aneh pada wajah istrinya namun Wili tak tahu itu.
Jeni tampak menunduk sambil mengulum senyum tak biasanya.
"Mas, mamah kamu masih di luar negri?" celetuk Jeni bertanya sekedar ingin memastukan apakah Wili masih berbohong atau tidak.
"Kok kamu nanya itu lagi, kenapa?" Wili malah berbalik tanya.