Mentari memang sudah tenggelam sedari tadi. Sementara cuaca malam di kota Bogor sangat dingin diiringi suara gemercik hujan luar rumah semakin menambah kehangatan pada dua insan yang tengah dimabuk asmara.
Pasangan pengantin baru itu kini saling menatap satu sama lain. Sementara sebelah tangan Wili mulai membelai pipi Jeni yang malam ini tampak berwarna merah muda.
Wili mengusap lembut pipi Jeni sambil terus saha menatap begitu dalam wajah istrinya. Dalam hari Wili berkata, kali ini pilihannya memang tidak salah. Wili sangat mencintai Jeni dan sepertinya akan ada perjuangan dalam cintanya bersama Jeni kali ini.
Namun, Wili tak memikirkan nanti. Sekarang dia hanya akan berenang di dalam lautan cinta itu bersama wanita yang dari dulu dicintainya.
Perlahan, Wili mulai mendekatkan bibirnya kepada bibir Jeni tanpa penolakan. Mencumbu dengan mersa penuh cinta sementara tangannya mulai mengelus-elus pundak Jeni dengan halus.