Jeni kini tampak duduk dan mematung di kamar yang terlihat mewah dan luas, jauh berbeda dengan kamar Jeni sebelumnya.
"Saya ke luar dulu ya, Jen. Silahkan kamu beristirahat dulu di sini ya. Anggap rumah sendiri. Kamu butuh apa-apa, silahkan beritahu saya atau bibi di belakang ya," ucap Sinta.
"Iya, Tante," balas Jeni seraya mengangguk.
Di waktu yang bersamaan pula, terdengar bunyi dering pada ponsel Jeni yang berada di dalam tas selempangnya. Dia kemudian merogoh tasnya lalu mengambil benda pipih yang ada di dalamnya.
"Wili!" Jeni terkejut. Rupanya sang penelepon adalah Wili. Gegas Jeni menggeser tombol berwarna hijau pada layar ponselnya.
"Hallo," sapa Jeni setelah ia menempelkan benda pipih itu pada telinganya.