Saat ini yang terjadi di kostan Jeni. Wanita berbulu mata lentik itu kini gampak gelisah. Dia tak bisa bernafas tenang karena belum bisa melaksanakan permintaan Wili. Jeni juga merasa gelisah karena berpikir kalau Jeremi sudah marah kepadanya.
Jeni sebenarnya ingin sekali mencurahkan kegelisahannya pada Dewi sahabatnya. Namun, Jeni bingung harus memulai kata-kata dari mana. Jeni bingung harus berterus terang pada Dewi. Dia takut sahabatnya itu akan kecewa kepadanya.
Lalu, pada siapa Jeni akan mengadukan kegelisahannya saat ini kalau bukan pada Dewi. Sementara Jeremi pun sudah terlihat marah kepadanya.
Jeni kini lebih memilih duduk di kursi yang ada di kostannya. Sekedar mencari angin segar malam ini, juga mendinginkan kepalanya yang terasa pusing memikirkan keresahannya.
Jeni menatap ke arah depan pagar dengan tatapan tak tentu tujuannya. Dia menekuk lutut dan memeluk betisnya. Sungguh Jeni berada dalam posisi dilema dan serba salah.