Jeni tampak kesal. Ia duduk di atas tempat tidurnya dengan raut wajah Murka. Sebenarnya dia mengerti maksud dari ucapan wanita tadi, hanya saja Jeni tak paham mengapa wanita tadi berbicara seperti itu di dekat telinganya. Seperti tengah menyindir, menyindir siapa?
"Apa maksud wanita tadi sih? Niat mau cari udara segar, yang didapat malah udara kotor!" kesal Jeni berbicara sendiri dengan gerutuannya.
Padahal, Jeni cukup merasa bosan saat sendirian terus di dalam kamarnya. Tak ada kegiatan yang lain tentu membuat Jeni merasa semakin bosan. Keluar pun malah juga malah menambah kekesalan saja.
Jeni baru saja ingat sesuatu. Bukankah besok Wili akan datang kembali dan menagih jawabannya. lalu, apakah Jeni sudah menyiapkan jawaban?
Sepertinya Jeni butuh untuk menenangkan pikirannya. Beruntung kakinya sudah mulai membaik walau pun masih harus menggunakan tongkat.