"Sendirian aja nih yang lagi makan," goda Dewi yang turut serta duduk di dekat Jeni sambil memegang air minum pada tangan kanannya.
"Hai, Dew. Sudah makan belum? Makan bareng-bareng yuk!" ajak Jeni saat Dewi duduk di dekatnya. Mulutnya tampak mengunyah makanan dan Jeni benar-benat menikmati makan siangnya hari ini. Bukan karena bentuk makanannya yang mewah, akan tetapi karena makanan siang ini adalah pemberian Wili.
"Ah tidak. Aku sudah makan siang. Ini baru pulang malah," tolak Dewi halus.
"Kamu tidak makam di luar? Sendirian saja malah," imbuhnya bertanya.
"Aku tidak keluar. Niatnya mau makan di luar. Tapi tiba-tiba Pak Wili memberikan makan makan siang ini. Mana bisa aku tolak," jelas Jeni dengan mulut mengunyah makanan. Dia tak bisa menunda makan siangnya walau sambil berbincang.
"Oh yah! Masa sih? Kok tumben sekali." Dewi terkejut mendengarnya. Mana mungkin Wili yang Dewi kenal jutek dan pemarah itu tiba-tiba terdengar baik.