Setiap kali ada pertemuan orang tua dan guru, baik itu Sang Zhilan atau Wei Tian, mereka selalu dengan bangga menerima pujian dari orang lain, tapi sepertinya mereka lupa bahwa orang tua Tang Yuxin tidak pernah sekalipun datang ke pertemuan tersebut.
Maka dari itu, bersekolah bukanlah kenangan yang menyenangkan bagi Tang Yuxin.
Tapi, dia melupakan kenangan tidak menyenangkan itu.
Sekolah di desa itu tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Seseorang seukuran dia hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai ke sana. Sekolah dasar di desa cukup reot saat itu. Kaki-kaki meja sudah patah, dan yang tersisa dari jendela hanyalah rangka saja. Tiupan angin sering melewati rangka ini dan menyapu wajah-wajah halus anak-anak.
Dan Tang Yuxin adalah salah satu dari anak-anak tersebut.
Gurunya adalah seorang pria paruh baya yang berbicara dengan logat barat laut yang umum. Mandarin aslinya tidak bagus, tapi bagi anak-anak di sini, itu sangat menggemaskan.