"Ummm... Bukankah kamu adalah siswi baru jurusan seni kan? Kita satu fakultas. Kenapa kamu ada disini sama Demian? Ohh iya, aku ingat, kamu temannya yang kemarin membawa Demian pergi saat aku melukainya?"
Rena menunjuk kepada Qiara dengan heran.
"Betul itu. Tapi, kakak tolong jelaskan pada saya tentang apa yang kakak katakan tadi!" jawab Qiara dengan ekspresi yang tidak enak dilihat.
"Ohhh itu ... Memang benar kita sudah tidur bersama di kamarnya. Tapi, cuma beberapa menit saja lalu dia mengusirku. Namun, momen itu sangat bersejarah bagiku. " Jelas Rena sambil tersemyum geli.
Mendengar jawaban Rena. Qiara langsung melirik Demian, setelah itu ia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Demian mengepalkan tinjunya sambil menatap Rena yang tersenyum dengan tatapan sinis. Dia tidak menyangka kalau Rena akan seblak - blakan menceritakan hal yang memalukan itu.
Setelah menatap Rena, Demian pun langsung menoleh kearah Qiara yang berlari.