アプリをダウンロード
6.01% Istri ke Dua Dokter Tampan / Chapter 16: Tetangga

章 16: Tetangga

Tetangga

"Buuuu!!!! Bu Dahna!!!!!" teriakan dari luar membuat Dahna mengerutkan kedua alisnya.

Selain itu dia juga saling tatap bersama dengan maid di rumahnya. Merasa teriakan-teriakan nya semakin kencang Dahna pun segera membuka pintu apartemennya.

"Bu gimana sih, punya anak laki kok sukanya main perempuan. Masa ya tadi dia lagi bawa cewek lain ke rumah sakit." adu ibu memakai baju merah.

"Bener tuh Bu Dahna. Kayanya periksa ke dokter kandungan deh." ibu baju biru menambahkan.

Dahna menoleh ke dalam rumah, melihat sang menantu yang akan menghampiri secepat kilat Dahna mendorong pintu untuk menutup menyuruh wanita hamil muda itu kembali beristirahat.

Setelah mendengar pintu kamar tertutup Dahna kembali ke luar untuk menyelesaikan masalah.

"Apa maksud ibu-ibu ini? Jadi tetangga kok report banget hidupnya ngurusin hidup oraaaaang mulu. Gak cape apa?" Dahna menatap satu persatu wanita seusia dia dengan tatapan tidak suka.

"Aduuuh Bu Dahna, bilang aja kalau anak situ selingkuh sampai wanitanya hamil iya kan tidak usah berbelit-belit deh." ibu baju merah masih kekeuh dengan pendiriannya.

"Saya tidak mau ya, kalau lingkungan rumah kita jadi kotor gara-gara ulah anak ibu. Jika Daniel memang benar selingkuh usir dia dari sini!" sebelum mereka pergi dari hadapan Dahna si ibu baju biru mengatakan hal terlebih dahulu.

Memberikan ultimatum untuk Dahna. Ibu mana yang tega akan mengusir anaknya sekalipun sang anak berbuat salah.

Apa yang akan di lakukan Dahna?

Tut....

Tut...

Tut...

Kembali ke dalam rumah mencari ponsel menghubungi sang putra. Namun sudah panggilan ke tiga Daniel masih belum mengangkat telpon nya.

Mondar-mandir seperti setrikaan Dahna tidak tenang. Wanita itu seakan merasakan firasat yang buruk bagi rumah tangga anaknya.

Terlebih sang menantu saat ini tengah mengandung buah cinta bersama anaknya. Cucu pertama bagi Dahna ia tidak ingin jika putranya akan menyesal di kemudian hari.

Tut...

Tut...

Tut...

Kembali menghubungi Daniel. Sayangnya panggilan itu berubah mail box dan hanya ada jawaban dari sang operator.

Bergegas masuk ke dalam rumah berusaha mencari tas kecil juga kunci motor yang selalu dirinya gunakan jika terdesak sesuatu.

Dahna berpamitan pada maid untuk mencari Daniel putranya.

Wanita itu tidak tahu harus mencari putranya kemana, untuk pertama ia akan mengunjungi sebuah rumah sakit tempat dimana anak dan menantunya bekerja.

Sesampainya di sana Dahna di beri tahu bahwa Daniel meminta hak cuti kembali selama beberapa hari. Akan tetapi sang putra tidak berada di rumah mungkin kah mereka berada di tempat yang sama? Pikir wanita paruh baya tersebut.

Dengan cepat Dahna mengendarai motornya.

Tidak sampai setengah jam Dahna tiba di tempat ia menaiki lift agar lebih cepat sampai.

Tak ia sangka di apartemen tersebut banyak sekali hiasan rumah. Bahkan terdapat beberapa orang di sana menyaksikan acara sakral pada saat Dahna masuk begitu saja pintu terbuka lebar.

"SAH!!!" kata sakral tersebut terucap dari mulut para tamu yang menyaksikan acara itu.

Dahna begitu shock dan kaget melihat kedua insan yang tengah berbahagia itu adalah putranya bersama dengan sahabat sang menantu.

Tepuk tangan Dahna layangkan membuat semua orang menoleh padanya. Daniel melotot kan matanya tidak percaya jika sang ibu sampai menyusul.

"LUAR BIASA KALIAN!!" lagi dan lagi Dahna melayangkan tepukan kemenangan untuk dua orang pengkhianat sekaligus.

PLAK!!

Dahna kembali menampar Daniel. Sontak semua orang merasa kaget berdiri untuk mengurai perkelahian yang hampir terjadi.

"Stop! Dia ibu saya. Terimakasih atas kehadiran nya mohon maaf untuk sementara boleh kalian pergi dari sini terlebih dahulu." katanya menempelkan kedua telapak tangan di dada memberi hormat.

Semua tamu dan para tetangga di sana keluar dari Apartemen milik Salsabila. Berbisik-bisik membicarakan pengantin yang baru saja terucap janji suci.

"Ibu benar-benar tidak habis pikir Daniel! Dimana hati dan nurani kamu sebagai suami, hah?! Di rumah istrimu sedang sakit. Tapi kalian justru mengkhianatinya! Sahabat macam apa kamu Salsabila merebut suami sahabatnya sendiri." hardik Dahna, dadanya turun naik menahan amarah yang sudah bergejolak.

Salsabila menunduk malu ia akui memang dirinya salah akan tetapi janin yang ia kandung adalah darah daging Daniel suami dari sahabatnya.

"Bu selama ini Cathleen tidak memberikan kita turunan dan dia lebih memilih pekerjaan nya di banding aku dan ibu yang ingin segera memiliki anak Bu, apa aku salah jika aku menginginkan kebahagiaan untuk diriku sendiri?" Daniel mulai menjawab semua tuduhannya pada sang ibu.

"Apa kamu bilang? Kebahagiaan? Apa selama ini kamu menikah dengan istrimu itu tidak bahagia, hah?! Selama bertahun-tahun Cathleen rela bekerja demi impian mu untuk mempunyai sebuah klinik besar. Apa itu juga bukan kebahagiaan buat kamu Niel?"

"Bukan itu maksud aku, Bu selama menikah 7 tahun dengan dia-," belum sempat pria itu menjawab Dahna mengacungkan lengannya memberi tanda stop pada sang putra.

Ia tidak mau mendengar alasan apapun lagi dari putra nya itu. Dahna terlanjur sakit dan kecewa terhadap dua orang yang selama ini dirinya percaya.

Kepercayaan Dahna pudar bersamaan dengan pengkhianatan yang mereka lakukan.

"Selamat atas pernikahan kalian, Ibu harap anakmu tidak membencimu jika suatu saat nanti mendengar pengkhianatan dari bapaknya!" sebelum melangkah keluar Dahna berucap memberikan sebuah kode pada Daniel.

"Bu, apa maksud ibu? Apa ibu sudah tahu jika Salsabila tengah hamil anakku?" Daniel mengejar wanita itu. Sekuat tenaga pria itu melayangkan pertanyaan dan membesarkan hatinya jika Dahna akan kembali membenci dirinya.

PLAK!!!

Kali ini Dahna cukup menampar Daniel, tidak ada jawaban dari mulutnya melangkah pergi dengan berlinang air mata.

Tak sanggup menahan rasa sakit anak yang ia didik dan ia besarkan ternyata tega mengkhianati istrinya sendiri.

Bahkan dahulu kala bapaknya tidak seperti itu. Dahna menangis sejadi-jadinya di sebuah kantin dekat dengan lobi apartemen.

Ia meminum minuman yang dingin berusaha untuk mendinginkan hati dan pikiran nya. Wanita itu tidak mau jika sang menantunya mengetahui hal ini terlebih dahulu.

Dahna tahu jika Ibu hamil muda tidak boleh stress dan banyak pikiran. Sebisa mungkin dan setenang mungkin Dahna akan menutupi hal ini dari menantunya.

Demi cucu yang di kandung Cathleen.

Merasa sudah lebih baik kini Dahna kembali mengendarai motor maticnya. Sepanjang perjalanan Dahna teringat dengan Daniel putranya.

Bayangan-bayangan tersebut seakan seperti cuplikan dalam benak Dahna sehingga hampir saja wanita setengah paruh baya itu menabrak pembatas jalan.

Beruntungnya kecepatan kendaraan yang ia gunakan tidak melebihi dari seharusnya.

Sehingga tidak menyebabkan kecelakaan. Hanya saja lutut wanita itu sedikit tergores terkena pembatas jalan.

"Apa ibu baik-baik, saja?"


next chapter
Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C16
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン