Ketika Malika tersadar kakinya sudah di gips, dan di sebelahnya ada Adam yang sedang duduk sambil menggenggam tangannya, begitu melihat Malika tersadar Adam segera bangkit dan mendekati Malika.
"Kamu tidak apa-apa sayang yang Aku benar-benar khawatir kepadamu seharusnya balok kayu itu menimpa tubuhku bukan kakimu Maafkan aku yang sering membuatmu celaka. "
"Aduh... kakiku sulit untuk bergerak Bagaimana aku bisa bekerja dalam keadaan seperti ini? "
"Aku sudah memberitahukan hal ini kepada Pak Fajri, pak Fajri pasti akan memberi kamu izin sampai kamu sembuh, dan aku juga akan merawat kamu sampai kamu sembuh tenang saja. "
"Ooh syukurlah kalau begitu."
Selama Malika di rawat di rumah sakit, Adam yang menunggu nya di rumah sakit, ia benar-benar merawat Malika dengan baik dan sangat perhatian, Malika baru menyadari ternyata cinta Adam itu sangat tulus, meski yang Adam tahu Malika adalah gadis biasa saja tapi Adam tetap mencuntainya, bahkan saat ini dia begitu sangat memanjakaannya.