Rania masih senyam senyum terus saat mendapat pesan dari Rio, kata katanya begitu manis seperti gombalan para playboy. Meskipun niatnya bukan mengombal tapi memang berkata jujur. Semua ini seperti mimpi, perasaan benci yang berubah begitu saja. Betapa Rania merasa bahagia telah menemukan cinta pada diri Rio, laki laki yang ia impi impikan selama ini. Semua khayalan gadis itu tujukan hanya untuk Rio, bahkan ia juga memimpikan menikah dengan Rio nanti. Ya, Rania sudah membayangkan hidup dengannya, dan memiliki anak dengannya.
Huhf ... betapa gadis itu berfikir trlalu jauh, bukankah dia seharusnya masih memikirkan nasipnya di sekolah, apa dia lupa kalau baju yang melekat setiap hari pada tubuhnya adalah putih abu abu. Memang sulit membuat orang yang sedang jatuh cinta mengerti kalau ini salah, atau itu salah. Karena yang mereka tahu hanya cinta, tidak ada yang lain lagi.