Bab 172
Siapa yang tak marah melihatnya, Melati benar-benar tak habis pikir kenapa Devano bermain dengan wanita lain sementara dirimu selalu dicemburui.
Dia merobek foto yang baru saja dilihat dan membuang robekan itu ke dalam tong sampah. Dirinya begitu emosi dan juga tak terkendali dalam melihat situasi ini.
Situasi yang tidak adil dan egois. Kenapa harus dirinya dilarang, lalu Devano bisa seenaknya saja untuk bersama dengan wanita lain.
Sedangkan dia mendapati perlakuan dikekang hampir setiap waktu. Ini sungguh tak adil.
Dia duduk dengan mata yang dipenuhi oleh api cemburu dan juga amarah. Sedangkan Ratu sudah terlebih dulu masuk ke kamar untuk beristirahat. Sesuai dengan permintaan Melati.
Saat melihat Devano yang berteriak kepadanya, gadis itu berdiri sejajar dengan pria itu.
"Melati, Melati!" kata Devano saat pulang kerja. Dia ingin minta dibuatkan minuman dingin dan juga menyajikan makanan yang dibawanya.