Bab 105
Keduanya saling melepaskan rindu yang terpendam lama. Saga marah, benci, muak dan sakit hati melihat mereka bercumbu akhirnya pergi. Dia pergi dengan rasa sakit hati dan pikiran yang buruk.
"Devan, aku harus segera pergi ke apartemen. Kasihan Ratu sendirian di sana." Melati melepaskan pelukannya. Devano kecewa karena rindunya masih banyak dan belum terpenuhi.
"Biar aku antarkan!" Melati terkejut karena pria itu akan mengantarnya.
"Kamu seriusan?" tanya Melati sekali lagi.
"Iya, kali ini aku gak akan ninggalin kamu lagi." Devano memegang tangannya erat. Cukup sudah kejadian dua tahun lalu memisahkan keduanya. Untuk ke depannya pria itu berjanji akan selalu berada di dekat Melati. Takkan membiarkan dia melewati masalah sendirian lagi.
Mereka melintasi jalan dengan mengendarai mobil Melati. Devano juga membawanya pergi ke suatu tempat. Rumah pohon yang mereka datangi bersama.
Lalu di sana juga ada tanggal yang ditulis dengan pisau.