Gadis yang memakai daster biru merah itu masih tak ingin kehilangan pekerjaannya. Karena itu mereka memilih backstreet untuk sementara waktu.
Lalu mencari rencana lain untuk membatalkan acara pertunangan itu.
Saat Minggu pagi, Melati yang sedang menyetrika baju Devano dipanggil oleh Kalysa. Segeralah dia meninggalkan begitu saja baju yang ada ditumpukkan itu.
Tak lupa Melati mencabut colokan terus mencuci tangan serta membersihkan wajah yang dipenuhi keringat karena efek menyetrika baju.
"Iya, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu."
Kalysa yang sudah berpakaian rapi itu tersenyum. Dia memberikan list belanjaan ke Melati. Gadis itu heran, bukankah dia sudah berbelanja untuk keperluan seminggu dua hari yang lalu. Apakah persediaan di dapur sudah habis atau bagaimana.
Dia melirik selembar kertas itu. "kamu mau menemani saya ke supermarket buat belanja kan?" Kalysa tersenyum, seperti biasanya. Dia yang nampak ramah tak pernah sama sekali terlihat cemberut semenjak Devano sudah sehat.