Bab 145
"Tubuh yang lemah, ambisi yang melemah dan hal-hal yang masih terus kuburu terkadang membuatku menyakitimu. Aku yang sering abai, sibuk pada diri sendiri
Berkali-kali terlalu asyik dengan hal yang kulakukan. Maaf jika waktuku kadang terlalu mahal kesannya. Terima kasih untuk selalu bisa menjadi tempatku pulang. Meski kadang yang kubawa berita kekalahan." ~ Boy Candra.
Melati terlalu asik membaca buku dari penyair novel itu. Dia begitu menyukai setiap karyanya. Kata-kata yang digunakan begitu ringan, mudah dimengerti dan terkadang sangat sesuai dengan apa yang kita rasakan. Itulah kenapa gadis itu selalu membawa bahkan tidak pernah lupa untuk mempreorder novel terbaru maupun yang lama.
Gadis yang memakai rok pendek polos serta atasan kotak-kotak itu menutup lembar terakhir dari novel di tangannya. Dia tersenyum syahdu.